MAKASSAR, KOMPAS.com-Sebanyak 700 warga di dua Kecamatan di Kota Makassar terpaksa mengungsi setelah hujan lebat terjadi sejak Rabu (16/12/2020).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar Muhammad Rusly mengatakan 700 warga yang mengungsi ini tersebar di Kecamatan Biringkanaya dan Kecamatan Manggala.
BPBD bersama tim SAR gabungan serta relawan telah mengevakuasi warga sejak, Sabtu (19/12/2020) sore.
Baca juga: Sempat Dilanda Banjir Awal 2020, Kawasan Pondok Bahar di Tangerang Kini Dipasang Tanggul
Warga saat ini mengungsi di beberapa masjid sekitar tempat tinggal yang tidak terkena banjir.
"Yang kita evakuasi ada sekitar 700 orang dan sekarang tersebar di beberapa masjid," ujar Rusly kepada Kompas.com melalui telepon, Senin (21/12/2020) siang.
Rusly mengatakan, wilayah banjir yang paling parah ada di BTN Kodam III di Kelurahan Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya.
Sementara untuk di Kecamatan Manggala, wilayah banjir paling parah berada di Romang Tangaya dan Perumnas Antang blok 8 dan blok 10.
Baca juga: Gubernur Sulsel Larang Masyarakat dari Luar Kota Rayakan Tahun Baru di Makassar
Ketinggian air di perumahan ini bahkan hingga dada orang dewasa.
Rusly menyebutkan bahwa daerah ini sudah menjadi langganan banjir lantaran di belakang perumahan warga terdapat aliran sungai yang meluap.
"Dari Kodam III itu airnya dari sungai Maros sementara di Romang Tangaya itu sungai dari Kabupaten Gowa. Air yang meluap ini berlanjut sampai blok 8 dan blok 10 (perumnas Antang)," kata Rusly.