Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Rendam 2 Kecamatan di Makassar, 700 Warga Mengungsi

Kompas.com - 21/12/2020, 14:47 WIB
Himawan,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com-Sebanyak 700 warga di dua Kecamatan di Kota Makassar terpaksa mengungsi setelah hujan lebat terjadi sejak Rabu (16/12/2020).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar Muhammad Rusly mengatakan 700 warga yang mengungsi ini tersebar di Kecamatan Biringkanaya dan Kecamatan Manggala.

BPBD bersama tim SAR gabungan serta relawan telah mengevakuasi warga sejak, Sabtu (19/12/2020) sore.

Baca juga: Sempat Dilanda Banjir Awal 2020, Kawasan Pondok Bahar di Tangerang Kini Dipasang Tanggul

Warga saat ini mengungsi di beberapa masjid sekitar tempat tinggal yang tidak terkena banjir.

"Yang kita evakuasi ada sekitar 700 orang dan sekarang tersebar di beberapa masjid," ujar Rusly kepada Kompas.com melalui telepon, Senin (21/12/2020) siang.

Rusly mengatakan, wilayah banjir yang paling parah ada di BTN Kodam III di Kelurahan Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya.

Sementara untuk di Kecamatan Manggala, wilayah banjir paling parah berada di Romang Tangaya dan Perumnas Antang blok 8 dan blok 10.

Baca juga: Gubernur Sulsel Larang Masyarakat dari Luar Kota Rayakan Tahun Baru di Makassar

Ketinggian air di perumahan ini bahkan hingga dada orang dewasa.

Rusly menyebutkan bahwa daerah ini sudah menjadi langganan banjir lantaran di belakang perumahan warga terdapat aliran sungai yang meluap.

"Dari Kodam III itu airnya dari sungai Maros sementara di Romang Tangaya itu sungai dari Kabupaten Gowa. Air yang meluap ini berlanjut sampai blok 8 dan blok 10 (perumnas Antang)," kata Rusly.

Sejauh ini kata Rusly belum ada warga yang mengalami sakit akibat banjir ini.

Disebutkan Rusly, warga terdampak banjir juga sudah sigap lantaran setiap tahunnya banjir di wilayah ini terus terjadi.

Pemerintah, kata Rusly, juga langsung ikut mendirikan dapur umum melalui dinas sosial.

Baca juga: Meski Sejumlah Pegawainya Positif Covid-19, Bank Sulselbar Makassar Tolak Tutup

Begitu pun dinas kesehatan yang langsung memberikan bantuan berupa obat-obatan dan turut memeriksa warga bila memiliki keluhan.

"Warga kita ungsikan ke masjid atas permintaan sendiri," ucap Rusly.

Sampai saat ini, air yang merendam rumah warga belum surut. Hujan di kota Makassar juga saat ini masih terus terjadi meski intensitas curah hujan tidak selebat beberapa hari yang lalu.

Rusly menyebut ada sekitar 60 personel BPBD yang turun dalam mengevakuasi warga. Saat mengevakuasi, sejauh ini tidak ada kesulitan yang dialami tim khusus BPBD tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com