Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Longsor di Garut, Jalan Bandung-Rancabuaya Putus, 15 Rumah Tertimbun

Kompas.com - 03/12/2020, 19:23 WIB
Ari Maulana Karang,
Farid Assifa

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Ruas jalan provinsi yang menghubungkan Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, dan Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut di titik Kampung Sawah Jeruk, Desa Sukamulya, Kecamatan Talegong, tertimpa longsor, Kamis (3/12/2020) pagi.

Longsoran berasal dari sebuah bukit kecil yang ada di belakang permukiman yang langsung menutupi badan jalan sepanjang kurang lebih 500 meter dan tinggi 400 meter.

Akibatnya, ruas jalan terputus total dan 15 rumah warga sekitar tertimbun.

Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengungkapkan, longsoran yang terjadi memang cukup besar.

Baca juga: Banjir dan Longsor Terjang 6 Kecamatan di Lebak Banten, Ratusan Rumah Terendam

 

Bahkan, potensi longsor masoh terus terjadi dari bukit yang ada di belakang permukiman. Karenanya, jumlah rumah yang terdampak bisa terus bertambah.

"Rumah yang tertimbun ada 15, yang terdampak sekarang ada 40 rumah, semua warganya sudah mengungsi saat kejadian, jadi tidak ada korban," jelas Helmi kepada wartawan, Kamis (3/12/2020) sore.

Menurut Helmi, warga yang rumahnya tertimbun dan terdampak longsoran, untuk sementara ini diungsikan di bangunan SMPN 1 Talegong yang dijadikan tempat pengungsian.

"Jadi potensi longsornya sudah terlihat sejak tiga hari lalu, pemerintah kecamatan sudah meminta warga untuk mengungsi," katanya.

Helmi menuturkan, untuk sementara ini pergerakan tanah dari bukit yang longsor masih terus terjadi.

Baca juga: Hujan Deras Sebabkab Tanah Longsor di Cianjur, Akses Jalan Kadupandak Putus

 

Karenanya, proses pembersihan material longsoran dari badan jalan belum bisa dilakukan meski alat berat dari Dinas PUPR Provinsi Jawa Barat sudah ada di lokasi longsoran.

"Alhamdulillah provinsi sudah kirim alat berat, tapi belum bisa beroperasi karena pergerakan tanah masih terjadi, kita juga terus mantau dan mengingatkan masyarakat untuk waspada," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com