KOMPAS.com - Instalasi Gawat Darut (IGD) RSD Koesnadi Bondowoso tak lagi menerima pasien pada Kamis (3/12/2020) karena ruangan penuh dengan pasien status suspek Covid-19.
Saat ini sudah ada 10 pasien yang dirawat di ruang IGD. Karena keterbatasan alat, hasil swab tak bisa keluar dalam waktu dekat sehingga pasien suspek menumpuk di IGD.
Penutupan dilakukan demi keselamatan pasien dan para tenaga medis.
Baca juga: Dipenuhi Pasien Suspek Covid-19, IGD RSD Koesnadi Bondowoso Tutup Sementara
“Ditutup karena pasien suspek Covid-19 menumpuk di rumah sakit,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSD Koesnadi dr Yus Priatna A kepada Kompas.com, Kamis.
“Otomatis, daripada membahayakan pasien, kami tutup sementara,” papar dia.
Ia mengatakan pasien yang dirawat di IGD memiliki gejala batuk, pilek, demam, sakit tenggorokan, atau memiliki riwayat perjalanan dari luar kota serta kontak dengan pasien Covid-19.
Baca juga: 17 Pegawai RSUD Koesnadi Bondowoso Positif Covid-19, Pelayanan Diperketat
Saat ini, hanya pasien yang memiliki masalah pernapasan dan pelayanan obstetri neonatal esensial/emergensi komprehensif yang diizinkan mengunjungi IGD.
Rencananya, ruangan akan kembali dibuka jika jumlah pasien suspek Covid-19 di IGD berkurang.
“Kalau sudah terurai, besok sudah bisa buka,” ujar dia.
Untuk itu ia mengimbang agar masyarakat patuh dan disiplin menerapkan prortokol kesehatan 3 M yakni menjaga jarak, memakai msker, dan rajin cuci tangan.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan