DENPASAR, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) sekaligus Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan, kasus Covid-19 meningkat drastis di Jakarta dan Bali.
Luhut menjelaskan, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Bali, naik dari 386 kasus pada periode 28 Oktober-3 November 2020 menjadi 823 kasus pada 25-30 November 2020.
Kepala Dinas Kesehatan Bali Ketut Suarjaya mengaku, sudah mendengar teguran tersebut saat mengikuti rapat bersama Luhut, Senin (30/11/2020).
Suarjaya menyebutkan, seluruh daerah memiliki risiko lonjakan kasus, khususnya setelah libur panjang.
Sebab, libur panjang membuat potensi munculnya kerumunan meningkat. Sehingga, menyebabkan ancaman penularan Covid-19.
Baca juga: Ini 5 Arahan Luhut untuk Kendalikan Covid-19 di Jakarta dan Bali
Meski begitu, Suarjaya menegaskan, peningkatan kasus Covid-19 di Bali tak disebabkan libur panjang dari 28 Oktober hingga 1 November.
Berdasarkan data yang dimiliki Pemprov Bali, tak terjadi peningkatan kasus Covid-19 pada satu hingga dua pekan setelah libur panjang.
"Kita lihat setelah satu sampai dua minggu setelah libur panjang ternyata Bali tidak meningkat. Jadi dalam dua minggu, grafiknya ternyata Bali menurun," kata Suarjaya usai acara peringatan Hari AIDS Sedunia di Kantor Dinkes Bali, Denpasar, Selasa (1/11/2020).
Menurutnya, peningkatan kasus Covid-19 di Bali terjadi karena mulai maraknya upacara adat seperti pernikahan dan pemakaman.
"Analisis kami. Itu pertama upacara adat di Bali. Saya tidak menyalahkan siapa. Memang ini kenyataan seperti itu. Banyak upacara adat, ada musim orang kawin, ngaben, dan sebagainya," kata dia.