Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM Sebut Vaksin Buatan Sinovac Memenuhi Aspek Produksi Obat yang Baik

Kompas.com - 27/11/2020, 10:40 WIB
Abba Gabrillin

Editor

Sumber Antara

BANDUNG, KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan mengatakan, vaksin Covid-19 buatan perusahaan asal China, Sinovac, memenuhi aspek cara produksi obat yang baik.

Hal itu diketahui berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil inspeksi BPOM, Bio Farma, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengenai mutu dan keamanan vaksin buatan Sinovac.

"Alhamdulillah kalau dilihat mulai dari aspek mutu vaksin tersebut dengan hasil yang didapatkan tim BPOM, Bio Farma, dan MUI untuk melihat aspek halalnya, dapat dikatakan produk tersebut memenuhi aspek cara produksi obat yang baik di tempatnya," kata Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito seperti dikutip dari Antara, Kamis (26/11/2020).

Baca juga: Berapa Jumlah Penerima Vaksin Covid-19 di Lampung?

Ia menuturkan, berdasarkan pemantauan selama satu bulan pasca suntik vaksin Covid-19 dosis kedua, reaksi yang ditimbulkan terpantau aman.

Hal ini berdasarkan pantauan awal terkait dengan hasil analisis, sampel darah dan lainnya.

"Jadi kami laporkan bahwa hasil uji klinis yaitu dari hasil analisis, lalu melalui sampel darah, dapat dikaitkan dengan keimunogenisitasnya. Jadi itu aspek parameter ukur untuk menunjukkan saintifik dari aspek keamanan dan aspek efikasi itu sudah didapatkan. Bahwa setelah penyuntikan kedua, data-data akan dijelaskan lebih jauh lagi," ujar dia.

Baca juga: Data Uji Klinis 1 Bulan Tunjukkan Vaksin Covid-19 Sinovac Aman

Dia menjelaskan, perkembangan terakhir akan dilaporkan oleh tim peneliti.

Hasil yang menunjukkan aspek keamanan yang baik dari vaksin tersebut akan terus dipantau  sampai jangka waktu 3 bulan dan sampai 6 bulan ke depan.

"Sejauh ini, data satu bulan saya kira sudah cukup menggembirakan ya," kata dia.

Baca juga: Sekda: Kota Bandung Sudah Masuk Situasi Darurat Covid-19

Saat ini, BPOM masih menunggu proses analisis dan uji klinis tahap 3 yang dilakukan di Kota Bandung, Jawa Barat.

"Data-datanya masih dalam tahap analisis. Sekarang kita sedang menunggu proses analisis, sehingga aspek keamanan efikasi bisa kita dapatkan dan kita bisa berikan EUA, sehingga vaksinasi bisa dilakukan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com