Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov Jatim Siapkan 3 Jalan Penghubung dari Tol Trans Jawa ke Jalur Lintas Selatan

Kompas.com - 24/11/2020, 22:18 WIB
Achmad Faizal,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan tiga ruas tol konektor atau jalan penghubung dari Tol Trans Jawa menuju Jalur Lintas Selatan (JLS). 

Tol penghubung itu di antaranya, dari ruas Malang, ruas tol Probolinggo, dan ruas tol Kertosono.

Baca juga: Kurang 140 Kilometer, Proyek Jalur Lintas Selatan Jatim Rampung 3 Tahun Lagi

Gubernur Jawa timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, rencana itu telah tertuang dalam Perpres 80 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi pada Kawasan Gresik-Bangkalan, Mojokerto, Surabaya-Sidoarjo-Lamongan (Gerbangkertasusila), Kawasan Bromo-Tengger-Semeru (BTS), dan Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.

Konektor tol pertama adalah ruas Kertosono-Kediri-Tulungagung.

"Ruas ini saat ini sedang proses detail engineering design (DED) dan sudah ada calon pemrakarsanya," kata Khofifah dalam acara diskusi Forum Komunikasi Sinergitas Komisi Pembangunan DPRD Jawa Timur, Selasa (24/11/2020).

Konektor kedua dari ruas tol Malang ke Kepanjen. Ruas ini sedang dalam permohonan intelectual property rights (IPR).

Sementara konektor ketiga dari ruas tol Probolinggo ke Lumajang. Rencana proyek tersebut saat ini sedang dalam proses pra-feasibility study.

"Kedua rencana proyek tol juga sudah ada calon pemrakarsanya," ujar Khofifah.

Pembangunan JLS Jawa Timur dari Banyuwangi hingga Pacitan diprediksi rampung tiga tahun lagi.

Masih ada sekitar 140 kilometer lahan yang belum dibangun dari total 675 kilometer lebih panjang jalan.

Ratusan kilometer jalan yang belum terbangun itu di antaranya, 39,57 kilometer di Trenggalek, 21,14 kilometer di Tulungagung, 4,40 kilometer di Kabupaten Malang, 56,43 kilometer di Jember, dan 19,10 kilometer di Banyuwangi.

Sementara, sejumlah ruas dalam tahap pengerjaan, di antaranya 37,36 kilometer dibiayai Islamic Development Bank (IDB), 25,24 kilometer dibiayai APBN 2020-2021, 16, 89 kilometer dari APBN 2020-2021, dan 71,69 klometer dibiayai IDB.

Menurut Khofifah, JLS tak hanya membuka akses infrastruktur tapi membuka akses ekonomi warga di pantai selatan Jawa Timur.

"Masih ada kesenjangan yang cukup tinggi antara wilayah utara dan selatan Jawa Timur," katanya.

Selain potensi wisata alam berupa pantai yang sangat indah, JLS juga membuka potensi ekonomi industri sektor pertanian dan perikanan yang menjanjikan.

Baca juga: Video Viral Mobil Pikap Terguling ke Jurang Sedalam 100 Meter, Penumpang Melompat dan Selamat

"Sepanjang JLS itu pantai-pantai yang sangat indah. Punya corak pasir khas dan gugusan karang yang mempesona. Kalau sektor wisata jalan, secara otomatis UMKM juga ikut terdongkrak," terangnya.

JLS melintasi delapan daerah yakni Banyuwangi, Jember, Kabupaten Malang, Lumajang, Kabupaten Blitar, Tulungagung, Trenggalek, hingga Pacitan. Proyek JLS dibangun sejak masa Gubernur Jawa Timur Imam Utomo pada 2002.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com