SRAGEN, KOMPAS.com - Pemerintah Desa (Pemdes) Wonorejo, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, memperketat aktivitas kegiatan warga setelah meninggalnya tiga warga yang masih satu keluarga karena positif terkonfirmasi Covid-19.
Kepala Desa Wonorejo Edi Subagyo mengatakan, pengetatan aktivitas warga tersebut untuk mengantisipasi penularan dan penyebaran Covid-19 agar tidak semakin meluas.
Karena itu, pihaknya meminta warga menunda segala kegiatan yang bersifat mengundang banyak orang.
Baca juga: Satu Keluarga di Sragen Meninggal karena Covid-19, Sempat Kontak Erat dengan 113 Orang
Seperti menunda kegiatan hajatan dan menghindari interaksi dengan masyarakat di luar desa.
"Kita sampaikan kepada masyarakat untuk menunda kegiatan-kegiatan yang sifatnya kumpul-kumpul seperti yasinan, kumpulan RT, kelompok tani dan sebagainya," kata Edi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (13/11/2020).
Sejak adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19, jelas Edi kegiatan yasinan, kumpulan RT, kelompok tani dan bahkan pernikahan mulai dilakukan warga setempat.
Namun, setelah meninggalnya satu keluarga Desa Wonorejo tersebut segala aktivitas yang bersifat mengumpulkan orang banyak dihentikan sementara sampai perkembangan Covid-19 menurun.
"Setelah ada kejadian satu keluarga meninggal itu ada warga yang mau menyelenggarakan pernikahan kita tunda dulu. Kegiatan itu rencana dilaksanakan di RT 004, 006, dan 014," ungkap Edi.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen menyebut tiga warga yang masih dalam satu keluarga meninggal dunia di Desa Wonorejo, Kalijambe, Sragen, Jawa Tengah, masuk klaster penularan Covid-19.