Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Keluarga Meninggal karena Covid-19, Aktivitas Warga Desa di Sragen Diperketat

Kompas.com - 13/11/2020, 11:13 WIB
Labib Zamani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SRAGEN, KOMPAS.com - Pemerintah Desa (Pemdes) Wonorejo, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, memperketat aktivitas kegiatan warga setelah meninggalnya tiga warga yang masih satu keluarga karena positif terkonfirmasi Covid-19.

Kepala Desa Wonorejo Edi Subagyo mengatakan, pengetatan aktivitas warga tersebut untuk mengantisipasi penularan dan penyebaran Covid-19 agar tidak semakin meluas.

Karena itu, pihaknya meminta warga menunda segala kegiatan yang bersifat mengundang banyak orang.

Baca juga: Satu Keluarga di Sragen Meninggal karena Covid-19, Sempat Kontak Erat dengan 113 Orang

Seperti menunda kegiatan hajatan dan menghindari interaksi dengan masyarakat di luar desa.

"Kita sampaikan kepada masyarakat untuk menunda kegiatan-kegiatan yang sifatnya kumpul-kumpul seperti yasinan, kumpulan RT, kelompok tani dan sebagainya," kata Edi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (13/11/2020).

Sejak adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19, jelas Edi kegiatan yasinan, kumpulan RT, kelompok tani dan bahkan pernikahan mulai dilakukan warga setempat.

Namun, setelah meninggalnya satu keluarga Desa Wonorejo tersebut segala aktivitas yang bersifat mengumpulkan orang banyak dihentikan sementara sampai perkembangan Covid-19 menurun.

"Setelah ada kejadian satu keluarga meninggal itu ada warga yang mau menyelenggarakan pernikahan kita tunda dulu. Kegiatan itu rencana dilaksanakan di RT 004, 006, dan 014," ungkap Edi.

Baca juga: Menolak Dirawat karena Akan Menikah, Pengantin Perempuan di Sragen Meninggal karena Covid-19, Ini Ceritanya

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen menyebut tiga warga yang  masih dalam satu keluarga meninggal dunia di Desa Wonorejo, Kalijambe, Sragen, Jawa Tengah, masuk klaster penularan Covid-19.

Ketiga orang yang meninggal itu adalah LD (28), SD (60) dan S (57). Mereka meninggal setelah menggelar pesta pernikahan.

"Bisa, disebut klaster penularan Covid-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen, Hargiyanto dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (12/11/2020).

Baca juga: Cegah Korban Jiwa Bertambah, Pemkab Sragen Sediakan Alat Pembasmi Tikus Gratis

Menurut dia, satu keluarga meninggal tersebut disebut sebagai klaster penularan Covid-19 karena telah menulari lebih dari satu orang.

Hargiyanto mengatakan dari hasil tracing kontak satu keluarga meninggal positif Covid-19 ada 113 warga yang di-swab.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com