Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Anak Disodomi Selama 6 Tahun, Korban Diajak Nonton Film Porno

Kompas.com - 04/11/2020, 16:33 WIB
Tri Purna Jaya,
Farid Assifa

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Sebelas anak laki-laki disodomi selama enam tahun di Bandar Lampung.

Warga tidak berani melaporkan pelaku ke kepolisian lantaran takut dengan perangai pelaku.

Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Bandar Lampung, Ahmad Apriliandi Passa (Andi) yang mendampingi kasus ini mengatakan, korban mencapai 11 orang yang merupakan warga Kecamatan Way Halim.

"Korban semua adalah anak laki-laki usia sekitar 11 sampai 12 tahun," kata Andi ditemui di sekretariat LPA Bandar Lampung, Rabu (4/11/2020) sore.

Sebelas korban tersebut yakni berinisial A, RP, J, R, CA, RN, PA, R, JO, SU, dan R.

Baca juga: Siswa SMA Mengaku Jadi Pelaku Sodomi 10 Bocah SD karena Tak Pernah Bertemu Teman Perempuan

Sedangkan pelaku berinisial IS (45) yang merupakan tetangga para korban.

Modus pelaku yakni dengan mengajak para korban menonton konten pornografi di ponsel, khususnya adegan seksual sesama jenis.

"Pelaku ini diduga berperilaku seksual menyimpang karena sebenarnya dia sudah beristri dan mempunyai anak," kata Andi.

Andi mengatakan, kasus ini sudah terjadi sejak enam tahun lalu. Namun, keluarga korban tidak berani melaporkan kejadian tersebut.

"Warga sebenarnya tahu, ada kejadian itu. Tapi nggak berani melapor. Ini pun setelah ada satu ibu korban yang akhirnya berani melapor," kata Andi.

Dengan didampingi LPA Bandar Lampung, ibu salah satu korban itu lalu melaporkan kasus ini ke Mapolresta Bandar Lampung dengan nomor laporan LP/B-2401/XI/2020/ pada Selasa (3/11/2020) sore.

Dari keterangan sementara, perbuatan cabul sesama jenis ini telah terjadi sejak tahun 2014 lalu.

"Kami menyesalkan warga yang tidak berani itu. Ini juga jadi pelajaran bagi masyarakat agar waspada dan bertindak cepat jika ada kejadian seperti ini," kata Andi.

Baca juga: Siswa SMA yang Sodomi 10 Bocah SD Lakukan Perbuatannya sejak Usia 12 Tahun

Andi menambahkan, selain membantu dalam pendampingan kasus, pihaknya juga sedang berusaha memberikan penyembuhan trauma bagi para korban.

"Ini yang berat agar anak-anak ini tidak trauma. Karena ada satu korban yang kondisinya kini diduga mengalami penyimpangan orientasi seksual," kata Andi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com