SEMARANG, KOMPAS.com - Klaster penularan Covid-19 muncul dari demonstrasi menolak omnibus law Undang-undang Cipta Kerja di Semarang, Jawa Tengah.
Mereka yang terjangkit hampir semuanya pernah berdemonstrasi di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah.
"Ada 10 demonstran yang positif Covid-19. Setelah ditelusuri ada satu orang lainnya yang terpapar. Jadi klaster demo berjumlah 11 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Moch Abdul Hakam kepada wartawan, Jumat (16/10/2020).
Baca juga: Tujuh Bioskop di Semarang Segera Dibuka dengan Protokol Kesehatan Ketat
Abdul Hakam menyebut demonstran yang positif itu merupakan buruh dari dua perusahaan di Semarang.
"Awalnya dari pihak perusahaannya aktif mengadakan rapid test kepada para buruh yang ikut demo itu. Mereka diketahui reaktif lalu dilakukan swab ketahuan positif," jelasnya.
Saat ini para demonstran itu sedang menjalani karantina di Rumah Dinas Wali Kota Semarang.
Seluruh orang yang tertular Covid-19 dari klaster demo tidak menunjukkan gejala.
Baca juga: Pedagang Meninggal karena Covid-19, Pasar Pringapus Semarang Tutup 3 Hari
Dia mengimbau bagi para demonstran dari kalangan buruh, mahasiwa atau masyarakat lainnya untuk segera memeriksakan diri apabila mengalami gejala.
"Bagi teman buruh, mahasiswa atau siapa pun yang merasa saking atau tidak enak setelah ikut unjuk rasa kemarin tolong periksakan diri," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.