Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Bandang Sebabkan Sungai Terbendung Jadi Danau Lumpur, Warga Sukabumi Khawatir

Kompas.com - 23/09/2020, 20:55 WIB
Budiyanto ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Sejumlah warga Kampung Cibuntu, Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat mengaku khawatir terjadi banjir bandang susulan.

Rasa khawatir ini menyusul adanya aliran sungai yang terbendung hingga menjadi danau berlumpur. Jarak danau ini hingga ke permukiman sekitar 1 kilometer.

Lebih parahnya danau dengan luas sekitar 5.000 meter persegi terbentuk di bekas galian tambang. Juga saat ini dipenuhi material banjir bandang seperti gelondongan kayu.

"Khawatir, takut terjadi banjir susulan. Takutnya ada hujan deras lagi di Gunung Salak. Soalnya kayu-kayunya (gelondongan) besar-besar," ungkap Dede (34) saat berbincang dengan Kompas.com saat meninjau lokasi, Rabu (23/9/2020).

Baca juga: Kunjungi Korban Banjir Bandang, Ini yang Disampaikan Wagub Jabar

Banjir susulan

 

Warga lainnya, Darman (36) mengakui sangat mengkhawatirkan bila kembali terjadi hujan deras di daerah hulu (Gunung Salak).

Apalagi saat ini di atas permukiman masih ada aliran sungai yang terbendung dan menjadi danau.

"Ngeri, kalau lihat ada sungai terbendung seperti ini. Takut kejadian yang kemarin terjadi lagi," aku dia yang juga ikut melihat aliran sungai terbendung.

Kedua warga ini mengharapkan adanya tindakan pencegahan agar banjir bandang tidak kembali terjadi menerjang kampung halamannya.

Meski rumah keduanya selamat karena posisinya berada lebih atas dari bantaran sungai.

"Harapan kami bencana kemarin jangan terulang kembali," harap Darman.

Baca juga: Sebanyak 210 KK Mengungsi akibat Banjir Bandang di Sukabumi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com