Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/09/2020, 11:52 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Tim Kejaksaan Negeri (Kejari) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menangkap buronan kasus penipuan senilai Rp 4,6 miliar.

Pelaku berinisial MZ (42), warga Banyumas, ditangkap di rumah salah seorang saudaranya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis (17/9/2020) pagi setelah kabur selama lebih dari satu tahun.

Kepala Kejari Purwokerto Sunarwan menjelaskan, MZ masuk daftar pencarian orang (DPO) sejak Mei 2019 lalu.

Baca juga: Tangkap Buron di Jakpus, Total 72 Buronan Diciduk Kejaksaan pada 2020

Berdasarkan putusan Mahkamah Agung (MA), MZ dijatuhi pidana 1,5 tahun penjara atas kasus penipuan.

"Kami berhasil menangkap seorang DPO tadi sekitar pukul 08.45 WIB. Dia baru datang dari Yogyakarta tadi malam, langsung kami eksekusi ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Purwokerto," kata Sunarwan di Kantor Kejari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis.

Kepala Seksi (Kasi) Pidana Umum (Pidum) Kejari Purwokerto Guntoro Jangkung menjelaskan, kasus tersebut bermula dari jual beli tanah pada 2014.

MZ menjual tanah kepada seseorang, tapi sertifikatnya di bank.

"Pembeli tanah disuruh menebus sekitar Rp 5 miliar, tapi setelah sertifikat diambil ternyata tidak diserahkan kepada pembeli. Ternyata tanah itu justru sudah dijualbelikan lagi kepada orang lain," jelas Guntoro.

Baca juga: Koruptor Kasus Kredit Fiktif Bank BPD Sulselbar Ini Ditangkap, 6 Masih Buron

Korban yang tak kunjung menerima sertifikat lima bidang tanah yang telah dibeli lantas melaporkan kasus tersebut ke Polda Jawa Tengah karena merasa dirugikan.

"Putusan Pengadilan Negeri (PN) waktu itu bebas, kemudian jaksa langsung kasasi," kata Guntoro.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com