JAMBI, KOMPAS.com - Ketua PAN Batanghari Hafiz Fattah batal mencalonkan diri sebagai bakal calon Bupati Batanghari. Ia merupakan anak bungsu mendiang Abdul Fattah, mantan bupati Batanghari.
Ia kemudian digantikan oleh kakaknya, dr M Firdaus yang kemudian maju mencalonkan diri bakal calon bupati di Batanghari.
dr M Firdaus berpasangan dengan Camelia Puji Astuti dan didukung PAN, Demokrat dan PKS. Camelia Puji Astuti sendiri adalah putri dari mantan bupati Batanghari Hasip Kalimudin Syam.
Padahal Hafiz Fattah sudah 14 bulan berkeliling, untuk mendekatkan diri kepada masyarakat. Bahkan masyarakat telah banyak memberi dukungan.
Dari informasi yang dihimpun Kompas.com, Hafiz Fattah gagal maju pilkada lantaran terganjal kasus narkoba.
Baca juga: Sederet Cerita Bakal Calon Kepala Daerah yang Terinfeksi Covid-19 di Pilkada 2020
Ia tercatat pernah dua kali tersandung kasus narkoba. Pertama, pada 2016 dan diganjar hukuman direhabilitasi. Kedua, pada 30 Maret 2018, ia kembali tertangkap bersama tiga rekannya, salah satunya adalah anak Wali Kota Jambi. Akibatnya ia dicoret jadi caleg PAN Dapil 1 Batanghari saat pemilu.
Sementara berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 1 Tahun 2020, Pasal 4 ayat 1 huruf J tentang pencalonan kepala daerah disebutkan bahwa Warga Negara Indonesia (WNI) dapat menjadi calon gubernur, wagub, bupati dan wabup atau wali kota dan wakil wali kota, dengan memenuhi persyaratan tidak pernah melakukan perbuatan tercela. Di antaranya berjudi, mabuk, terlibat kasus narkoba dan berzina.
Baca juga: Bawaslu: 2 Hari Pendaftaran Pilkada, Ada 243 Dugaan Pelanggaran Protokol Kesehatan
Direktur Media Center Firdaus-Camelia, Eso Pamenan, mengatakan, timnya bersepakat untuk membuat kejutan dengan memajukan Firdaus, yang merupakan saudara kandung Hafiz.
"Tidak ada hubungannya dengan kasus (narkoba). Jadi bukan batal. Ini strategi kita, untuk membuat kejutan lawan," kata Direktur Media Center Firdaus-Camelia, Eso Pamenan, via telepon, Minggu (6/9/2020).
Pergantian ini kata Eso, telah dibicarakan dengan partai koalisi.
"Jauh-jauh hari sudah mempersiapkan dokter Firdaus sebagai pengganti, jadi tidak ada kendala," kata Eso.