JOMBANG, KOMPAS.com - Sukardi (35) mengalami kelumpuhan karena kecelakaan yang dialaminya saat bekerja di sebuah kawasan pertambangan di Kalimantan pada 2001.
Selama enam tahun, bapak dua anak itu hidup di atas ranjang. Sukardi hanya bisa tengkurap selama lima setengah tahun.
Setengah tahun berikutnya, ia bisa tidur telentang. Setelah itu, Sukardi belajar naik turun ranjang pada tahun keenam.
"Setelah lima tahun setengah hanya bisa tengkurap, saya bisa terlentang. Setengah tahun kemudian mulai belajar turun dari ranjang," kata Sukardi kepada Kompas.com di rumah kontrakannya, Rabu (26/8/2020).
Demikian sepenggal cerita masa lalu Sukardi, sosok disabilitas yang kini menekuni usaha pembuatan kerajinan dari bambu.
Baca juga: Diumumkan Meninggal, Liang Lahad Sudah Digali, Harnanik Ternyata Masih Hidup
Laki-laki kelahiran Purwodadi tersebut kini tinggal di Dusun Kayen, Desa Kayangan, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Di Dusun Kayen, Sukardi tinggal bersama Widiawati, istrinya. Keluarga kecil ini menempati sebuah rumah kontrakan.
Saat dikunjungi Kompas.com, Sukardi sedang memotong bambu dengan gergaji di samping rumah.
Proses pemotongan bambu dilakukan di atas meja kayu, sedangkan Sukardi duduk di kursi roda.
Menurut Sukardi, potongan bambu dalam ukuran kecil-kecil tersebut merupakan bahan baku pembuatan berbagai kerajinan tangan yang dibuatnya.