Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/08/2020, 20:39 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com – Malangnya nasib anak orangutan jantan bernama Hope ini. Dipisahkan dari induknya di hutan di Aceh kemudian dibawa melintasi batas provinsi untuk diperdagangkan.

Beruntung, transaksi ilegal itu berhasil digagalkan di Desa Sei Musam, Kecamatan Bahorok, Langkat pada Jumat (7/8/2020). Sayangnya, dua orang pelaku berhasil melarikan diri. 

Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wil. V Bahorok, Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL), Palber Turnip mengatakannya ketika dihubungi via telepon pada Senin (10/8/2020) sore.

Awalnya, pihaknya menerima informasi bahwa ada seseorang yang akan menjual anakan orangutan pada pukul pukul 23.00 WIB.

Baca juga: Dua Orangutan Kalimantan yang Diselamatkan dari Jateng Alami Malnutrisi 

“Kemarin kami dapat informasi kurang lbeih jam 11 malam, ada seseorang yang akan menjual orangutan di Sei Musam. Kami suruh cek, ketemu di jalan dengan 2 orang pelaku,” katanya.

Namun demikian, melihat ada petugas, kedua orang tersebut langsung kabur dan meninggalkan barang bukti berupa anakan orangutan di dalam kardus di bawah tanaman kelapa sawit dan menutupinya dengan pelepah sawit.

Pihaknya terus melakukan pengejaran namun para pelaku berhasil melarikan diri.

Selanjutnya, anakan orangutan tersebut langsung diselamatkan. Pihaknya kemudian membuat laporan ke Kepala BBTNGL, Jeffry Susyafrianto dan ditebmbuskan ke Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara, Hotmauli Sianturi.

“Dari keduanya kita dapat petunjuk yang sama bahwa orangutan ini harus direhabilitasi dulu sebelum dilepasliarkan,” katanya.

Baca juga: Dua Orangutan Kalimantan Diselamatkan dari Lembaga Konservasi Tak Berizin di Jateng

Induknya dibunuh

Palber menjelaskan, pada dasarnya induk orangutan tidak akan melepaskan anaknya dalam kondisi apapun. Karena itu, jika ditemukan ada anakan orangutan tanpa induknya, misalnya dalam kasus perburuan dan perdagangan, maka sudah bisa dipastikan induknya dibunuh terlebih dahulu.

“Sudah pasti dibunuh terlebih dahulu. Kalau tidak, tidak akan dapat itu anakannya,” katanya.  

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com