Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Banjir Bandang Luwu Utara Gunakan Air Keruh untuk Mandi dan Mencuci

Kompas.com - 21/07/2020, 10:58 WIB
Amran Amir,
Khairina

Tim Redaksi

LUWU UTARA, KOMPAS.com - Pascabanjir yang merendam enam kecamatan di Luwu Utara, Sulawesi Selatan, warga di kampung Lombo, Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba mengalami krisis air bersih.

Warga terpaksa harus menggunakan air keruh yang tergenang untuk mencuci pakaian, bahkan disaring untuk digunakan mandi dan aktivitas lainnya.

“Kami setiap hari harus cuci pakaian gunakan air keruh, tidak ada air bersih,” kata Etnawati, salah satu warga, saat dikonfirmasi di lokasi, Selasa (21/7/2020).   

Baca juga: Walhi: Banjir Bandang di Luwu Utara Disebabkan Pengalihan Fungsi Hutan

Menurutnya, air keruh tersebut berasal dari genangan akibat belum adanya pembenahan saluran air di perkampungan tersebut. 

“Disini kami bisa mencuci pakaian dan menyaring apa adanya untuk kebutuhan lain seperti mandi dan kebutuhan lainnya tapi tidak untuk diminum,” ucap Etnawati.

Etnawati mengatakan untuk air bersih yang diminum tersedia dan bisa didapat di posko.

“Untuk kebutuhan air minum kami bisa ambil di posko-posko tapi air bersih untuk kebutuhan seperti ini tidak ada,” ujar Etnawati.

Baca juga: BNPB Ungkap Tiga Penyebab Banjir Bandang di Luwu Utara

Meski keruh Etnawati pasrah dengan kondisi yang dialami, keluarganya harus menggunakan pakaian yang dicuci di air keruh.

“Kami pasrah saja Pak, kami mau bagaimana yang penting bisa dicuci dan dipakai lagi, karena pakaian kami hanya beberapa saja,” tutur Etnawati.

Kondisi permukiman warga saat ini sebagian masih terendam banjir setinggi 2 meter  bercampur lumpur.

Sebagian masih dipenuhi tumpukan material berupa kayu yang menyulitkan warga untuk membenahi rumah mereka.

Kepala Pelaksana BPBD Luwu Utara Muslim Muchtar mengatakan, permukiman warga di perkampungan Lombo, Kelurahan Bone Tua masih tergenang dan diperparah setelah hujan deras, Senin (20/7/2020) malam. 

“Dua orang tim reaksi cepat kami sudah ke lokasi melakukan asesmen kepada warga,” ucap Muslim.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com