KENDAL, KOMPAS.com- Puluhan penjahit di Kendal, Jawa Tengah, rela bekerja siang dan malam agar bisa membuatkan alat pelindung diri (APD)untuk tenaga medis yang sedang menangani pasien Covid-19.
Pada siang hari para penjahit ini datang ke Balai Latihan Kerja (BLK) Kendal untuk membuat APD, sedangkan pesanan pelanggan mereka selesaikan pada malam hari.
“Di rumah, saya menerima permak baju dan celana. Saya kerjakan setelah pulang dari BLK, “ ucap Anissa, salah satu penjahit yang ikut membuatkan APD di BLK Kendal, Senin (6/04/2020).
Baca juga: Pemerintah Akui Sulit Mendapatkan Alat Rapid Test dan APD
Anissa yang tinggal di Desa Bulugede, Kecamatan Gemuh, Kendal, bahkan rela menempuh perjalanan sejauh 10 kilometer dari rumahnya ke lokasi pembuatan APD.
Padahal, orang yang terlibat dalam pembuatan APD tersebut tidak mendapat upah.
“Saya dengan iklas mengerjakan semuanya ini, tanpa uang saku atau honor,” akunya.
Anissa rela meninggalkan sementara pekerjaan yang memberikannya uang karena ingin mendukung tenaga medis dan membuat wabah virus corona cepat hilang dari Indonesia.
Baca juga: Mahasiswa Unhas Ikut Relawan Corona dapat Bobot SKS
Tidak hanya Anissa, Istiqomah juga punya alasan serupa ikut menjadi relawan penjahit APD di BLK Kendal.