Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien PDP yang Meninggal di Bantul Belum Tentu Corona

Kompas.com - 20/03/2020, 20:09 WIB
Markus Yuwono,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Yogyakarta, masih menunggu hasil sampel swab dari Litbangkes Kemenkes RI untuk mengetahui penyebab pasti Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal.

"Sampai hari ini pasien PDP Covid-19 belum bisa dipastikan penyebab kematian karena Covid-19 karena hasil lab belum keluar," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Penularan Infeksi COVID-19 Kabupaten Bantul Tri Wahyu Joko Santosa saat jumpa pers di Parasamya Pemkab Bantul, Jumat (20/3/2020).

Baca juga: Satu PDP Covid-19 di Bantul Meninggal Dunia

Sebelum dirujuk ke RSUD Panembahan Senopati Bantul, pasien asal Purworejo itu sempat ditangani RS PKU Muhammadiyah Bantul.

"Pasien selama ini tinggal di Bekasi. Kedatangannya ke Bantul untuk ketemu anaknya," ujarnya.

Saat masuk ke RSUD Bantul, pasien sudah dalam kondisi drop karena penyakit penyerta yang sudah cukup berat.

"Masuk ke RSUD Panembahan Senopati Bantul memang sudah drop karena ada penyakit penyerta," kata Oki.

Dia menambahkan, hingga saat ini ada 7 PDP yang dirawat di Kabupaten Bantul.

Lima pasien di antaranya ada di RSUD Panembahan Senopati, dan dua pasien lainnya di RS PKU Muhammadiyah Bantul.

Baca juga: RSUD Bantul Pulangkan Satu Pasien yang Sempat Diisolasi Sepulang Umrah

Sementara 41 ODP di Bantul tinggal di rumahnya masing-masing.

Kepala Humas RSUD Panembahan Senopati Bantul, Siti Rahayuningsih mengatakan, status PDP COVID-19 akhirnya pasien meninggal dunia pada Rabu (18/3/2020).

Penanganan jenazah seperti pasien infeksi sehingga perlu ada penanganan khusus dan peti jenazah tidak boleh dibuka.

Petugas yang mengantar jenazah juga menggunakan alat pelindung diri lengkap dan jenazah harus segera dimakamkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com