Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Penyebaran Corona, DPR Papua Ingin Larang WNA Berkunjung

Kompas.com - 06/03/2020, 07:56 WIB
Dhias Suwandi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Papua Jhon Banua meminta pemerintah menutup pintu masuk untuk warga negara asing (WNA) untuk mencegah penyebaran Virus Corona.

Langkah itu dinilai perlu dilakukan untuk melindungi masyarakat Papua, terutama yang masih tinggal di pelosok.

"Kalau Pak Wakil Gubernur bilang akan dibatasi, kami dari DPR Papua malah berkeinginan untuk melarang WNA untuk sementara waktu tidak boleh masuk ke Papua," ujar Banua usai mengikuti Rapat Kordinasi Siaga Corona di Kantor Gubernur Papua, Jayapura, Kamis (5/3/2020).

Baca juga: Di Tengah Ketegangan, Kim Jong Un Beri Dukungan untuk Korsel Hadapi Virus Corona

Banua mengatakan, masyarakat Papua cenderung lebih intim dalam berinteraksi dengan sesama.

Tak jarang, warga satu kampung berkunjung ke kampung lainnya ketika ada acara adat atau melayat.

Hal itu sudah menjadi budaya bagi masyarakat Papua. Banua meminta seluruh pemangku kepentingan berusaha keras agar virus corona tak masuk ke Bumi Cenderawasih itu.

"Adat di sini kan, kalau ada sanak saudara yang meninggal pasti yang datang melayat itu satu kampung. Belum lagi ada yang datang dari kampung sebelah. Nah, pola penyebaran virus itu kita sudah tau bersama. Agar hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi, baiknya WNA dilarang masuk," kata dia.

Sebelumnya, Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal meminta warga luar Papua tak berkunjung ke wilayahnya jika tak ada urusan yang penting.

Klemen juga mengimbau WNA tak berkunjung ke Papua hingga kasus penyebaran virus corona selesai.

Baca juga: 12 Pasien Terduga Virus Corona Diobservasi di Bali, Mayoritas WNA

"Kita akan membatasi orang datang dari luar. Untuk orang asing sementara tidak usah datang, yang keluar jangan kembali, yang mau datang sabar dulu," kata dia.

Klemen juga memastikan Forkompinda Papua akan membentuk Satgas Siaga Corona untuk memastikan langkah pencegahan dijalankan dengan baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com