KOMPAS.com - Gubenur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansayah, angkat bicara menanggapi kritikan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, soal tingginya angka kemiskinan di daerahnya.
Menurutnya, tingginya angka kemiskinan tersebut sulit ditekan jika tidak ada industri di suatu daerah.
"Teori standar, tidak mungkin menurunkan kemiskinan tanpa industrialisasi," kata Zul usai mendampingi Wapres mengunjungi Bazar Mandalika, Kamis (20/2/2020).
Dikatakan, selama ini berbagai upaya sudah berusaha dilakukan untuk menekan angka kemiskinan tersebut.
Hanya saja, untuk melakukan pengembangan industri di daerah tersebut tidak semudah mengembalikan telapak tangan.
Baca juga: Tingginya Angka Kemiskinan dan Stunting di NTB Menjadi Perhatian Wapres
Karena itu, diakui memang memerlukan proses panjang untuk melakukan penyadaran terhadap masyarakat terkait pentingnya industrialisasi.
"Industrialisasi itu tidak semudah kita membalikan telapak tangan, butuh ada proses-proses," kata Zul.
Selain itu, penilaian terkait standar kemiskinan tersebut, lanjut Zul, juga tergantung dari indikator yang digunakan.
Karenanya, ia curiga jika standar terkait kemiskinan itu dinaikan justru angka kemiskinan semakin tinggi.
"Jadi tergantung pada indikator menilai orang miskin. Jadi, kalau misalnya indikator dinaikkan sedikit, jangan-jangan jauh lebih banyak," kata Zul.