KOMPAS.com - Pemerintah Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, berupaya mengoptimalkan potensi pariwisata yang ada di wilayah setempat.
Optimalisasi ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Sleman.
"Dalam upaya penanggulangan kemiskinan, salah satu program yang diprioritaskan ialah optimalisasi potensi wisata yang ada di Prambanan," kata Camat Prambanan Rasyid Ratnadi Sosiawan saat Musrenbang Kecamatan Prambanan Penyusunan RKPD Tahun 2021, di Komplek Candi Ratu Boko, Prambanan, Senin (3/2/2020).
Baca juga: Bank Dunia Sebut 115 Juta Penduduk RI Keluar dari Garis Kemiskinan, Jokowi Gembira
Rasyid menyampaikan, di Prambanan banyak muncul objek wisata baru.
Maka itu pihaknya bekerjasama dengan pihak terkait untuk memperbaiki sarana dan prasarana, seperti pembangunan jalan dari Gunung Kidul ke Prambanan, pembangunan jembatan dan dengan pemerintah pusat untuk pembangunan tol.
Selain itu juga ada beberapa program yang akan ditekankan pada Musrenbang Kecamatan Pramban.
Di antaranya terkait masalah kesehatan, pendidikan, infrastruktur, dan perbaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Sedangkan tema yang diangkat pada Musrenbang tersebut yakni "Mengoptimalkan Potensi Daerah Menuju Kemandirian dan Kesejahteraan Masyarakat Sleman yang Berbudaya".
Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun dalam kesempatan yang sama kembali mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menekan angka kemiskinan yang ada di Kabupaten Sleman.
"Pemerintah Kabupaten Sleman menargetkan dapat menurunkan angka kemiskinan hingga delapan di tahun 2021," katanya.
Baca juga: Pembangunan Inklusif, Kunci Ganjar Turunkan Angka Kemiskinan Jateng
Ia berharap melalui Musrenbang Kecamatan Prambanan tersebut, dapat muncul program-program yang akan mendukung penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Sleman.
Ia mengatakan, upaya penurunan angka kemiskinan menunjukkan hasil yang positif.
Pada 2018 jumlah KK miskin sebanyak 34.128 (9,48 persen).
"Angka tersebut mengalami penurunan pada 2019 menjadi 31.355 KK (8,77 persen) atau turun 0,71 persen. Kami optimistis dapat mencapai angka delapan pada 2021," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.