Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Banjir, Sungai di Ambarawa Dipenuhi Sampah Plastik

Kompas.com - 08/02/2020, 11:23 WIB
Dian Ade Permana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Setelah banjir yang terjadi pada Jumat (7/2/2020), Sungai Panjang di Desa Bejalen, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang dipenuhi sampah.

Kebanyakan sampah yang terbawa arus tersebut adalah sampah plastik.

Menurut warga Desa Bejalen, Koko Kembar, sampah-sampah tersebut berasal dari daerah atas, yakni Bandungan.

"Kemarin itu hujan deras dan berlangsung lama, hingga terjadi banjir dan sampah-sampah terbawa air," jelasnya, Sabtu (8/2/2020) di kawasan Dermaga Pelangi Desa Bejalen.

"Sampah plastik memang yang mendominasi. Sekarang memang sudah surut banjirnya, tapi sampahnya masih ada. Kebanyaknya nyangkut di pohon-pohon yang berada di sisi sungai," papar Koko.

Baca juga: Resmikan TPA Banjarbakula, Jokowi Minta Provinsi Lain Tiru Cara Kalsel Kelola Sampah

Sementara sampah yang tidak menyangkut, langsung masuk ke Rawa Pening.

Namun karena di Rawa Pening banyak eceng gondok, akhirnya sampah-sampah tersebut tenggelam.

"Sampah plastik itu berada di bawah eceng gondok. Kami khawatir jika tumpukan sampah semakin banyak akan memercepat sedimentasi dan kerawanan banjir di Desa Bejalen bertambah besar," imbuh Koko.

Baca juga: Banjir Tutupi Jalan Depan Gedung Gudang Garam, Lalu Lintas Macet Total

Selama ini warga Bejalen menerapkan denda untuk pembuang sampah mulai Rp 50.000 dan ada petugas yang secara rutin mengambil sampah rumah tangga.

Hanya saja, aturan tersebut dinilainya menjadi tidak maksimal karena sampah-sampah berasal dari daerah atas.

Sementara Supriyadi, seorang pemancing mengatakan dengan banyaknya sampah, keadaan sungai menjadi kotor.

"Ikan-ikan jadi sulit dipancing karena sampahnya banyak. Ini malah banyak narik bungkus plastik daripada dimakan ikan," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com