Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Guru Siksa 13 Siswa SMP Minum Air Kotor dan Bau Pesing di NTT

Kompas.com - 06/02/2020, 19:15 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Polres Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), telah memeriksa YT (36), guru bahasa inggris SMP Sint Pieter Lolondor, Desa Lewayan, Kecamatan Omesuri, Lembata.

YT diduga menyiksa sejumlah murid SMP Sint Pieter Lolondor. Kasus itu dilaporkan MGP (49), salah satu orangtua murid yang menjadi korban penyiksaan.

"Total 13 siswa yang menjadi korban, disuruh meminum air kotor tampungan dari air hujan di dalam sebuah tampungan air yang terbuat dari fiber," kata Kabid Humas Polda NTT Johannes Bangun kepada Kompas.com, Kamis (6/2/2020).

Baca juga: Bayi Usia 30 Jam Jadi Pasien Termuda Virus Corona

Johannes mengatakan YT mengakui seluruh perbuatannya. Peristiwa itu terjadi pada 28 Januari 2020 sekitar pukul 10.00 WITA.

Saat itu, YT menguji para murid menyebutkan sejumlah kosa kata dalam bahasa inggris. 

Para murid telah ditugaskan untuk menghafal kosa kata itu beberapa hari sebelumnya. Tapi, belasan siswa tak bisa menyebutkan kosa kata itu dengan benar.

YT pun kesal. Ia memerintahkan belasan siswa itu meminum air yang berada di dalam tampungan air hujan.

"Kondisi air tampungan tersebut, sudah berwarna hitam kehijauan dan disertai lumut dan jentik-jentik nyamuk," kata Johannes.

Keesokan harinya, belasan murid itu menceritakan pengalaman tersebut saat belajar kelompok. Informasi itu akhirnya sampai ke telinga orang tua mereka.

Merasa tak terima, orang tua siswa melaporkan tindakan itu ke Polsek Omesuri, Kabupaten Lembaga.

Baca juga: Dua Pembunuh Bayaran Suruhan Aulia Kesuma Didakwa Hukuman Mati

Kasus tersebut kini ditangani secara intensif oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Lembata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com