Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub: Mestinya Evakuasi WNI Pakai Satu Pesawat Badan Lebar dan Satu Bandara

Kompas.com - 01/02/2020, 07:16 WIB
Dani Julius Zebua,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Pemerintah RI mempertimbangkan berbagai pilihan terbaik untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) keluar dari Provinsi Hubei, China.

Pilihan itu apakah menjemput WNI dengan menggunakan pesawat militer ataulah pesawat komersial.

Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi mengungkapkan, pemerintah sejauh ini sudah menyiagakan keduanya yang sewaktu-waktu bisa bergerak mengevakuasi WNI.

Baca juga: Terkait Virus Corona, Menhub: Presiden Minta Disiplin Lakukan Pemeriksaan WNA China

 

Menurutnya, lebih baik bila semua WNI bisa terevakuasi sekaligus dari Hubei dengan 1 pesawat dan tiba di 1 bandara saja.

"Mestinya logikanya 1 pesawat widebody (pesawat berbadan lebar) 1 bandara saja," kata Budi, usai menemani Presiden RI Joko Widodo mengunjungi Bandar Udara Yogyakarta International Airport (YIA) di Kapanewon Temon, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (31/1/2020).

Pemerintah RI mematangkan rencana evakuasi secepatnya bagi 243 WNI ke tanah air.

Kepulangan tetap melalui tahapan pemeriksaan kondisi WNI saat ini.

Observasi penting sebelum mereka kembali ke masyarakat.

Baca juga: 10 Mahasiswa Unesa di Wuhan Akan Dievakuasi Bersama Ratusan WNI

 

Untuk itu, pihaknya tengah menyiapkan baik pesawat dari pihak militer maupun komersial untuk mengevakuasi mereka.

"Kami menyiapkan keduanya (militer dan komersil). (Pesawat) komersial kita siap. Militer juga siap. Anytime, sewaktu-waktu itu ditugaskan, sudah siap," kata Budi Karya.

Pemerintah juga masih mempertimbangkan bandara mana akan menerima kedatangan WNI nanti.

"Bandara (di mana) belum tahu," kata Menhub.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com