BANDA ACEH, KOMPAS.com – Lima mahasiswa asal Aceh yang belajar di China tiba di Banda Aceh dalam dua hari terakhir.
Meski dari deteksi suhu tubuh di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh besar menunjukkan angka normal, namun kelimanya meminta untuk diperiksa di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh untuk memastikan kondisi kesehatannya.
"Saya sengaja meminta diperiksa di RSUZA untuk meyakinkan diri saya, karena saya akan menemui istri dan anak saya, di kampung,” ujar Sahuddin, salah satu mahasiswa Aceh yang baru tiba dari China, saat ditemui di RSUZA Banda Aceh, Rabu (29/1/2010).
Sahuddin adalah mahasiswa tingkat doktoral di Nanjing Normal University (NNU), Nanjing, China.
Baca juga: Orangtua Mahasiswa Aceh yang Terisolasi di Wuhan Khawatir Bahan Makanan Habis
Selain Sahuddin, mahasiswa lain yakni Riski dan Zamzami, juga meminta dan menjalani pemeriksaan di RSUZA Banda Aceh.
Riski adalah mahasiswa doktoral di Keifang, China dan Zamzami adalah mahasiswa doktoral di University of Hongkong, Hongkong.
Sebelumnya dua mahasiswa masing-masing, Maria dan Dinda sudah diperiksa dan sudah diizinkan pulang ke kampung halaman masing-masing.
“Di Hongkong cuma saya sendiri mahasiswa asal Aceh. Di sana sudah ada 7 korban (virus corona). Saya bersedia diperiksa untuk memastikan kondisi saya, meskipun saat di bandara, pemeriksa suhu tubuh menunjukkan angka normal,” ujar Zamzami.
Baca juga: 5 Mahasiswa Aceh dari China Tiba di Jakarta
Di rumah sakit para mahasiswa diperiksa mulai dari pemeriksaan laboratorium sampel darah hingga foto rontgent.
Hal itu disampaikan dr. Linda dari Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh.
“Kita tetap menjalani prosedur pemeriksaan sesuai aturan," katanya.
"Jika semua hasil bagus dan negatif terinfeksi, pasien boleh diizinkan pulang namun tetap terus dipantau hingga usai masa inkubasi virus."
"Mereka harus menjaga daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan yang sehat.”
Baca juga: Khawatir Virus Corona, Mahasiswa Aceh di Changchun China Ingin Pulang
Rumah Sakit Umum Zainal Abidin Banda Aceh sudah menyediakan enam ruang khusus untuk menghadapi wabah corona, sebagai langkah persiapan penanganan pasien terinfeksi virus.
Sarana dan prasarana di rumah sakit pun ditingkatkan.
Ruangan khusus yang disiapkan adalah enam ruang di Instalasi respiratory high care unit (RHCU) RSUZA di Banda Aceh.
Di dalamnya ada enam ranjang untuk enam pasien. Sejumlah peralatan medis terpasang di dalam ruangan tersebut.
"Memang ruangan tersebut digunakan untuk pasien infeksi yang membutuhkan isolasi, belum sepenuhnya sesuai standar, jadi ini kita akan perketat pemenuhan sarana-prasarana harus sesuai standar," kata Wakil Direktur Pelayanan RSUZA, dr Endang Mutiawati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.