KOMPAS.com- Koordinator Lapangan Relawan MRI-ACT Ardian Kurniawan Santoso tak menyangka informasi dari seorang rekannya membuka jalan perjumpaannya dengan Sukiyah.
Sukiyah adalah warga Dusun Karangombo, Desa Polobogo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang yang berdiam diri di rumahnya selama 27 tahun.
Sukiyah buta sejak usia 5 tahun. Ia juga tidak dapat berjalan. Praktis, Sukiyah makan dan buang air di satu ruangan yang sama.
Ardian kali pertama mendengar perihal Sukiyah dari cerita temannya sesama relawan.
Rekannya tersebut mengisahkan pada Ardian, Sukiyah hidup memprihatinkan dan sebatang kara di rumahnya.
Warga setempat takut mendekati Sukiyah. Sebab perempuan 50 tahun tersebut memiliki rambut gimbal hingga dua meter.
Lantaran tak terawat, rambut Sukiyah bahkan menjadi sarang tikus dan ulat.
"Teman saya bercerita, ada seorang perempuan kurang waras tinggal sendiri di rumah kumuh. Tetangga dan keluarga takut mendekat karena menyeramkan," ungkap Ardian,
Baca juga: Cerita di Balik Sukiyah, Hidup Seorang Diri dengan Berteman Gelap hingga Rambut Jadi Sarang Tikus
Kumuh dan bau. Demikianlah kesan rumah yang ditinggali Sukiyah saat Ardian kali pertama menginjakkan kaki.
Tak heran, sebab Sukiyah buang air besar dan kecil di tempat tersebut.
"Baunya...sreeeng," kata Ardian, seperti dikutip dari Tribun Jambi.
Berbeda dengan warga yang takut mendekat, Ardian justru mendatangi Sukiyah, memegang tangannya dan mengajaknya berkomunikasi.
Ia meminta izin memotong rambut gimbal Sukiyah yang panjangnya mencapai hampir 2 meter.