Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/11/2019, 16:30 WIB
Ari Maulana Karang,
Dony Aprian

Tim Redaksi

GARUT, Kompas.com – Pengusaha angkutan barang di Garut, Jawa Barat (Jabar) mengeluhkan kelangkaan solar bersubsidi. Akibatnya, biaya operasional meningkat.

Sigit (39), pengusaha angkutan pasir menuturkan, langkanya bio solar sudah terjadi selama sepekan terakhir, mengakibatkan sopir terpaksa menggunakan solar dexlait dengan harga yang dua kali lipat.

“Kemarin hari Selasa (12/11/2019), semua SPBU di Garut tidak ada bio solar, jadi terpaksa pakai solar dex, harganya Rp 10.200 per liter, kalau bio solarhanya Rp 5.150 per liter,” katanya, Kamis (14/11/2019).

Baca juga: Solar Langka di Sulawesi Selatan, Sopir Sampai Menginap, Ini Komentar Pertamina

Sebelum mengalami bio solar langka, setiap SPBU di Garut membatasi pembelian, dimana setiap truk angkutan barang dijatah hanya boleh membeli solar sebesar Rp 100 ribu. Padahal, lanjutnya, kebutuhan solar seharinya untuk mengantar barang di sekitar Garut bisa mencapai Rp 200 hingga Rp 250 ribu.

Kenaikan beban operasional karena kendaraan menggunakan solar dexlait, menurut Sigit tentunya tidak bisa dibebankan kepada para pengguna jasa. Kendati demikian, para pengguna jasa tetap ingin harga naik.

"Makanya kami (para pengusaha angkutan) harus merugi karena biaya operasional meningkat dua kali lipat," ujar Sigit.

Baca juga: BBM Langka, Kendaraan Pemudik Antre hingga 2 Km di Trans Sulawesi

Keluhan dari para pengusaha angkutan barang ini, dibenarkan oleh Ketua Organda Kabupaten Garut, Yudi Nurcahyadi. Menurut dia, pihaknya telah menerima banyak pengaduan soal kelangkaan solar selama satu minggu ini. Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan jajaran pengurus Organda se-Jawa Barat soal fenomena kelangkaan solar di Garut.

“Di daerah lain tidak ada kelangkaan bio solar, kelangkaan hanya terjadi di wilayah Priangan Timur,” jelas Yudi.

Organda sendiri, kata Yudi, sudah berupaya mencari tahu penyebab kelangkaan bio solar di wilayah Priangan Timur ini.

"Dalam waktu dekat, akan ada rapat dengan Hiswana Migas di Tasik," tuturnya.

Meski belum ada informasi pasti soal kelangkaan solar ini, Yudi mengaku hanya mendapatkan informasi ada pembatasan kuota solar di Garut dari 16 ribu liter per hari menjadi 8 ribu liter per hari.

Yudi khawatir, jika kondisi ini terus terjadi, pelayanan publik di Garut akan terganggu. Karena, dari data yang ada di Dinas Perhubungan Garut, angkutan barang dan orang yang menggunakan solar mencapai 15 ribu unit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com