KILAS DAERAH

Kilas Daerah Jawa Tengah

Gara-gara 3 Inovasi Ini, Jateng Jadi Provinsi Terbaik di IGA 2019

Kompas.com - 08/10/2019, 18:29 WIB
Mikhael Gewati

Penulis


KOMPAS.com
- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) berhasil jadi yang terbaik dalam ajang Innovative Government Award (IGA) ke-3 Tahun 2019 yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta Senin (7/10/2019).

Hal itu terjadi usai dari 218 inovasi yang diajukan Pemprov Jateng di ajang yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), ada 3 inovasi yang membuat dewan juri angkat topi.

Tiga inovasi itu adalah Government Resource Management System (GRMS), Laporgub dan Perda Inovasi.

Dalam keterangan tertulisnya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Jateng, Prasetyo Ariwibowo menjelaskan GRMS merupakan induk sistem perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi yang diterapkan di Pemprov Jateng.

Baca juga: Jateng Provinsi Paling Anti Korupsi, Ganjar Bagikan Rahasianya

Biasanya pemerintah daerah hanya menerapkan per-item, misalnya perencanaan ada aplikasi sendiri, penganggaran sendiri, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi sendiri, tidak berada dalam satu platform.

"Untuk Laporgub merupakan kanal aduan masyarakat. Sementara Perda Inovasi merupakan sebuah amanat agar setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemprov Jateng mengeluarkan satu inovasi setiap tahun," kata Prasetyo di Kota Semarang, Selasa (8/10/2019).

Prasetyo mengatakan tiga inovasi tersebut diakui dewan juri tidak ada di daerah lain. Dewan juri dalam award tersebut berasal dari berbagai kalangan, lembaga dan akademisi,

Mereka memberi penilaian pada tiga kategori inovasi, yakni Inovasi Tata Kelola Pemerintahan, inovasi Layanan Publik dan Inovasi Lainnya.

"Mereka mengatakan minimal tiga inovasi tersebut mestinya diterapkan seluruh pemerintah daerah di Indonesia. Apalagi yang GRMS dan Perda Inovasi," katanya.

Tak sekedar kuantitas 

Bukan sekadar kuantitas inovasi yang jadi tolak ukur penilaian, namun juga efek yang dilahirkan bagi masyarakat.

Prasetyo mengatakan 280 inovasi yang dikeluarkan Pemprov Jateng tersebut sangat berdampak pada kehidupan bermasyarakat. Dari sisi ekonomi, kebudayaan maupun birokrasi.

Dia juga menjelaskan imbas langsung kepada masyarakat itu meliputi penurunan angka kemiskinan yang cukup tinggi dan kini jadi 10,8 persen.

Kemudian peningkatan lapangan kerja dan penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka jadi 4,22 persen, tingkat kepuasan layanan publik mencapai 81,36 persen dan peningkatan kinerja investasi.

Baca juga: KPK: Indeks Integritas Pemprov Jateng Tertinggi, Mahkamah Agung Terendah

"Terlebih Penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) jadi yang terbaik Nasional 2018," ucap Prasetyo. 

Indikator lain bisa dilihat dari Kartu Tani Jateng yang jadi yang terbaik se-nasional, Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Jateng mendapat predikat A, mendapat WTP delapan kali berturut-turut, pelaporan LHKPN terbaik dari KPK, perencanaan pembangunan terbaik, dan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia jadi 71,12 persen. 

Lebih lanjut Prasetyo memastikan bahwa inovasi-inovasi tersebut bakal terus berjalan jika Gubernur Jateng Ganjar Pranowo purna tugas.

"Saya pastikan tidak akan berhenti. Karena pak Gubernur membangun sistem, bukan sekadar kepatuhan. Semua itu sudah ada peraturannya, baik Peraturan Daerah (Perda) maupun Peraturan Gubernur (Pergub)," kata dia.

Baca tentang

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com