Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Kasus Gadis Dicabuli Ayah dan Paman Hamil 2 Bulan, Disuruh Cari Pacar hingga Keguguran

Kompas.com - 08/10/2019, 17:17 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Sebagai seorang ayah harusnya menjaga dan melindungi anak dari orang yang ingin berbuat jahat. Namun tidak bagi S (50), warga Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel), ini.

Ia malah dengan tega mencabuli UH (19) anak kandungnya sendiri hingga hamil 2 bulan.

Perbuatan bejat ini dilakukan sang ayah sejak 2017, saat itu korban masih di bawah umur.

Mengetahui anaknya telah hamil dua bulan, S pun menyuruh anaknya untuk mencari pacar agar ada yang bertanggung jawab atas janin yang dikandung korban.

Karena anaknya tak kunjung mendapatkan pacar, S pun meminta korban untuk melayani M (57) yang tak lain temannya sendiri, dengan maksud agar rekannya bisa menjadi ayah dari janin yang dikandung UH.

Belum sempat meminta pertanggungjawaban terhadap M, janin yang dikandung UH keguguran sehingga niat S mencari ayah dari janin yang dikandung UH gagal.

Berikut ini fakta selengkapnya:

1. Korban dicabuli sejak 2017

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Kasat Reskrim Polres Banjarbaru AKP Aryansyah mengatakan, S memerkosa anaknya berkali-kali sejak 2017 atau saat korban berumur 16 tahun.

Saat itu, korban baru saja menetap di Banjarbaru, setelah sebelumnya tinggal di Jawa Timur bersama ibu kandungnya.

Kedua orangtua korban sudah bercerai sejak korban masih kecil, sehingga korban pada tahun 2017 ingin tinggal bersama ayahnya.

"Korban pertama kali dicabuli pada tahun 2017, saat itu korban masih berumur 16 tahun. Korban diambil oleh ayahnya," ujarnya saat dihubungi, Senin (7/10/2109).

Baca juga: Seorang Gadis Diperkosa Ayah dan Paman hingga Hamil 2 Bulan

2. Pertama kali dicabuli pamannya

IlustrasiISTOCK Ilustrasi

Menurut Aryansyah, saat pertama kali dicabuli, S mengetahui anaknya tidak perawan lagi.

S lantas meminta anaknya untuk jujur siapa yang pertama kali menyetubuhinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com