Setelah 74 Tahun, Hari Jadi Sumatera Barat Diperingati untuk Pertama Kali

PADANG, KOMPAS.com - Untuk pertama kalinya Hari Jadi Sumatera Barat diperingati dalam Rapat Paripurna DPRD Sumbar, Selasa (1/10/2019).

Hari Jadi yang diperingati kali ini merupakan ke-74 setelah ditetapkan tanggal 1 Oktober 1945 sebagai Hari Jadi Sumbar.

Penetapan Hari Jadi Sumbar itu setelah Peraturan Daerah (Perda) Hari Jadi Sumbar disahkan dalam Paripurna DPRD Sumbar pada 22 Juli 2019 lalu.

"Ini merupakan peringatan Hari Jadi Sumbar yang pertama kalinya. Penetapan Hari Jadi Sumbar pada 1 Oktober 1945 baru disahkan melalui Perda Hari Jadi Sumbar pada 22 Juli 2019 lalu," kata Ketua Sementara DPRD Sumbar, Desrio Putra dalam sidang Paripurna, Senin (1/10/2019) di Ruang Sidang Utama DPRD Sumbar.

Baca juga: Jenazah Bripka Desri yang Gugur Digigit Ular Derik Dimakamkan di Sumatera Barat

Desrio menyebutkan tanggal 1 Oktober 1945 bertepatan dengan dibentuknya keresidenan Sumatera Barat yang dilakukan bersamaan dengan pengambilalihan pemerintah dari tangan penjajahan Jepang.

Pembentukan keresidenan Sumbar itu dimotori pejuang-pejuang seperti M. Syafei, dr. M Djamil dan Rasuna Said.

Penentuan tanggal Hari Jadi Sumbar

Awalnya ada dua alternatif Hari Jadi Sumbar. Selain 1 Oktober 1945 juga ada tanggal 9 Agustus 1957. 

Tanggal 9 Agustus 1957 bertepatan dengan dibentuknya daerah Swatentra Sumbar, Riau, dan Jambi. Ini berdasarkan UU Darurat Nomor 19 Tahun 1957. UU ini tertanggal 9 Agustus 1957.

Namun akhirnya, Pemprov dan DPRD Sumbar menetapkan Hari Jadi Sumbar pada 1 Oktober 1945.

"Ini merupakan hari bersejarah karena untuk pertama kalinya diperingati Hari Jadi Sumbar," kata Desrio.

Sayangnya dalam Rapat Paripurna DPRD Sumbar itu, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno berhalangan hadir karena ada agenda di Jakarta. Hanya Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit hadir.

Di tengah perjalanan sidang, Nasrul Abit juga meninggalkan DPRD Sumbar karena juga ada agenda ke Jakarta dan digantikan Sekda Alwis hingga selesainya sidang paripurna. 

Baca juga: Pertemuan Prabowo-Megawati di Mata PDI-P dan Gerindra Sumatera Barat