KOMPAS.com - Satia Putra (7), bocah obesitas dengan berat 110 kg asal Karawang meninggal dunia, Sabtu (28/9/2019).
Satia meninggal setelah sempat dirawat di puskesmas karena batuk dan sesak nafas.
Sementara itu di Magetan, Mbah Sadinah terpaksa menjual 3 buah sendok miliknya untuk membeli beras.
Sehari-hari, Mbah Sadinah tinggal seorang diri di rumah sederhanya di Desa Kleco, Magetan, Jawa Timur.
Berikut 5 berita populer nusantara selengkapnya:
Satia adalah bocah umur 7 tahun yang mengalami obesitas dengan berat 110 kg.
Sarli bercerita sebelum meninggal, Satia sempat dirawat di puskesmas karena batuk dan sesak nafas.
Oleh dokter, Satia disarankan dibawa ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
"Saya pinjam cator ke Pak Lurah (kades). Baru beres-beres, catornya dibersihin, udah gak ada (meninggal) sekitar jam sembilan malam," katanya ditemui di rumahnya Jalan Raya Tanjungbaru, Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Minggu (29/9/219).
Baca juga: Satia, Bocah Obesitas dengan Berat 110 Kg Asal Karawang, Meninggal
Gempa terjadi pada pukul 09.02 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan lokasi gempa 5.73 LU,126.59 BT (192 kilometer BaratLaut Melonguane, Sulut), dengan kedalaman 121 kilometer.
Berdasarkan laporan masyarakat, gempa ini dirasakan di sebagian wilayah Sulawesi Utara dengan kekuatan intensitas IV MMI di Melonguane, Talaud, III MMI di Tahuna, Sangihe, dan II MMI di Bitung.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado, Edward Henry Mengko mengatakan, jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi adalah jenis gempa bumi berkedalaman menengah akibat aktivitas subduksi lempeng laut Filipina.
"Gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya melalui pesan singkat saat dikonfirmasi, Minggu.
Baca juga: Gempa Magnitudo 6,7 Guncang Sulut, Terasa hingga Talaud, Sangihe dan Bitung