Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejang-kejang, Ayah yang Paksa Anak Tiri Mengemis Dibawa ke Rumah Sakit

Kompas.com - 28/09/2019, 15:39 WIB
Masriadi ,
Jessi Carina

Tim Redaksi


LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com - MI (39), ayah tiri yang memaksa anaknya MS (9) untuk mengemis, dibawa ke Rumah Sakit MNC Kota Lhokseumawe karena mengalami kejang-kejang pada Jumat (27/9/2019).

Kasat Reskrim AKP Indra T Herlambang membenarkan informasi kejadian itu. Sekitar pukul 13.00 WIB, tersangka mengeluh sakit dan tiba-tiba kejang.

"Sempat diperiksa sebentar oleh tim dokter kita. Lalu direkomendasikan untuk dibawa ke rumah sakit," kata AKP Indra saat dihubungi Sabtu (28/9/2019).

MI langsung ditangani oleh dokter spesialis saraf. Hingga saat ini belum diketahui apa hasil diagnosis dokter.

"Kejangnya itu seperti penyakit epilepsi. Namun, kami masih menunggu hasil diagnosis dokter. Dia juga dijaga polisi," katanya.

Baca juga: Fakta Baru Orangtua Paksa Anaknya Mengemis, Positif Konsumsi Sabu hingga Bantah Tuduhan Polisi

Sementara itu, kasus yang menjerat MI sampai saat ini masih sedang disidik. Sudah delapan saksi yang diperiksa dalam kasus ini.

"Termasuk ahli psikologi anak," katanya.

Dalam waktu dekat, berkas kasus itu akan dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Lhokseumawe.

Sebelumnya diberitakan, MI dan istrinya, UG, menyiksa anaknya, MS, karena tidak membawa uang hasil mengemis minimal Rp 100.000 per hari.

Uang itu digunakan untuk beli sabu dan main judi. Anak tersebut dipaksa mengemis oleh orangtuanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com