KILAS DAERAH

Kilas Daerah Semarang

Pemkot Semarang Dukung Pembangunan Tanggul Laut Semarang

Kompas.com - 24/09/2019, 20:18 WIB
Kurniasih Budi

Editor

KOMPAS.com - Pemerintah Kota Semarang menyambut baik adanya penandatanganan perjanjian pengusahaan Tol Semarang-Demak yang terintegrasi dengan pembangunan Tanggul Laut Kota Semarang.

Dengan adanya penandatanganan tersebut maka proses pembangunan Tanggul Laut Kota Semarang resmi bergulir.

Penandatanganan perjanjian pengusahaan tersebut berlangsung di Auditorium Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Senin (23/9/2019).

Direktur Utama PT Pembangunan Perumahan (PP) Semarang Demak Handoko Yudianto bersama Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit menandatangani perjanjian itu.

Baca juga: Perjanjian Pengusahaan Tol Semarang-Demak Ditandatangani

Penandatanganan kerja sama disaksikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, Direktur Utama PTPP Lukman Hidayat, serta Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi.

Selain itu, penandatanganan Perjanjian Penjaminan Tol Semarang-Demak oleh Plt. Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) Muhammad Wahid Sutopo dan Lukman Hidayat berlangsung di tempat yang sama.

Pada kesempatan itu, Basuki Hadimuljono dan Muhammad Wahid Sutopo menandatangi Perjanjian Regres Tol Semarang-Demak.

Baca juga: Tol Semarang-Demak Bakal Habiskan Waktu Tiga Tahun

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, bersyukur karena pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR dan Kementerian Keuangan terus mendukung pengembangan Kota Semarang, termasuk untuk pembangunan Tanggul Laut.

Dengan begitu, ujar dia, rob dan banjir yang menjadi masalah di Kota Semarang dapat tuntas.

“Tanggul Laut akan menjadi satu kesatuan sistem penanggulangan rob dan banjir, yang alhamdulillah mendapat support dari pemerintah pusat, lewat Kementrian PUPR,” ujar Hendrar dalam pernyataan tertulis, Selasa (24/9/2019).

Kurangi dampak banjir

Ketika pembangunan tol terintegrasi tanggul laut itu selesai, Hendrar berharap dapat mengurangi dampak banjir rob yang  terjadi di kawasan Semarang Utara, Kaligawe, dan Genuk.

Selama ini, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana bersama dengan Pemerintah Kota Semarang mengaktifkan pompa-pompa pada sistem polder untuk mengatasi banjir di Semarang Utara.

Ia berharap, proyek strategis itu dapat berjalan lancar dan hasilnya bisa segera digunakan masyarakat.

Adapun Tol Semarang-Demak sepanjang 27 kilometer (km) yang terintegrasi dengan Tanggul Laut Kota Semarang memiliki nilai investasi Rp 15,3 triliun, yang menggunakan skema KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha).

Baca juga: Tarik Minat Swasta, PII Jamin Dana Tol Semarang-Demak

 

Pembangunan proyek tersebut akan dimulai pada akhir 2019 dan rampung pada 2021.

Pembangunan itu terbagi dalam II seksi, yakni seksi I Kota Semarang dan seksi II Kabupaten Demak.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengungkapkan kebahagiaannya sebagai orang kota Semarang atas pembangunan ini.

“Karena itu, seperti saya menengok lagi masa kecil saya yang sangat berbahagia dan senang sekali. Berbahagia hari ini kami telah membangun separuh dan akan meneruskan seluruh pembangunan jalan Tol Jakarta-Demak. Sekaligus paling penting berintegrasi dengan pembangunan tanggul laut kota Semarang,” kata Sri Mulyani.

Ia berharap, Kota Semarang kembali menjadi salah satu pelabuhan besar seperti pada jaman penjajahan Belanda yang menghubungkan perekonomian Jawa dengan perekonomian Eropa.

"Dengan demikian, Pulau Jawa akan mengulang zaman keemasan ketika menjadi salah satu destinasi dari kegiatan ekonomi yang terkoneksi secara sangat efisien dengan pusat-pusat perdagangan dunia" ujarnya.

Baca tentang

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com