Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Hari Dikepung Asap, 529 Warga Ketapang Kalimantan Barat Kena ISPA

Kompas.com - 17/09/2019, 06:15 WIB
Hendra Cipta,
Khairina

Tim Redaksi

KETAPANG, KOMPAS.com - Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, merupakan salah satu wilayah terparah terdampak kabut asap.

Akibatnya, dalam 4 hari terakhir, sebanyak 529 warga menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

"Dari tanggal 13-16 September 2019, tercatat 529 kasus penderita ISPA," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Ketapang Basaria, Senin (16/9/2019).

Baca juga: Jokowi: Kita Lalai soal Kebakaran Hutan dan Kabut Asap

Basaria mengaku, kondisi cuaca dalam keadaan tidak sehat. Bahkan, saat ini, status siaga sudah diterbitkan terkait persoalan kabut asap.

"Kami dari dinas kesehatan tetap melakukan penanggulangan, mulai dari pembagian masker melalui puskesmas-puskesmas maupun pembukaan posko kesehatan," terangnya.

Sejauh ini, belum ada korban jiwa akibat ISPA di Ketapang. Semuanya masih dalam perawatan medis.

"Diharap warga mengurangi aktivitas di luar rumah. Jalani pola hidup bersih dan sehat. Perbanyak minum air putih," ucapnya.

Baca juga: Bayi di Pekanbaru Sakit Kena Kabut Asap, Orangtua Tak Punya Uang untuk Berobat

Diberitakan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harrison menyebut, kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi hingga saat ini mengakibatkan sedikitnya 6.025 warga menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Dia merinci, penderita ISPA di Kalbar menyasar hampir di semua rentang usia, yang meliputi bayi di bawah lima tahun, anak-anak, dewa dan orang lanjut usia.

"Data ini jumlah penderita ISPA di seluruh Kalbar, dalam rentang waktu minggu ke-37 sejak bencana karhutla," kata Harrison, Senin (16/9/2019).

Untuk penanggulangannya, dinas kesehatan seluruh wilayah Kalbar telah membagikan sebanyak lebih dari 80 ribu masker kepada masyarakat.

"Pembagian ini untuk mengantisipasi semakin buruknya polusi udara di Kalbar," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com