Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/09/2019, 23:42 WIB
Tri Purna Jaya,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com – Seorang guru mengaji di Bandar Lampung dipanggil kepolisian untuk diperiksa atas kasus dugaan pencabulan kepada empat orang muridnya.

Diduga, masih banyak korban pencabulan guru mengaji tersebut.

Guru mengaji di daerah Kelurahan Gulak Galik, Kota Bandar Lampung itu berinisial MY. Terduga pencabulan telah dipanggil Polresta Bandar Lampung pada 30 Agustus 2019 kemarin untuk diperiksa.

MY diperiksa atas laporan yang dibuat oleh TD, paman salah satu korban terduga pencabulan, DA (10).

Dalam laporan bernomor LP/B/3084/2019/VIII/2019/LPG/RESTA BALAM itu, TD menyebutkan, perbuatan terlapor MY merugikan masa depan korban dengan perkara Pasal 82 UU Perlindungan Anak. MY diduga mencabuli DA pada 15 Agustus 2019 lalu.

Baca juga: Bangganya M Idris, Anak Petani dan Guru Ngaji di Solok, Jadi Lulusan Terbaik Akpol 2019...

Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Rosef Efendi membenarkan adanya laporan atas dugaan pencabulan yang dibuat oleh TD pada 18 Agustus 2019 tersebut.

Tetapi, hingga kini pihaknya masih mengumpulkan bukti dan tengah diselidiki.

"Kami masih kumpulkan alat bukti lainnya untuk memperkuat bahwa pelaku ini memang yang berbuat," katanya, Selasa (3/9/2019).

Diduga ada 20 korban lain

Rosef menambahkan, kedua belah pihak, baik pelapor dan terlapor sudah dimintai keterangan.

Pelapor TD membenarkan dia sudah dipanggil untuk dimintai keterangan oleh kepolisan pada Senin 26 Agustus 2019 lalu.

TD mengatakan, selain keponakannya, ada tiga murid mengaji lainnya yang diduga telah dicabuli oleh MY yakni, SA, KA, dan KI.

Ketiganya adalah teman mengaji DA.

Baca juga: Guru Ngaji di Serang Diisukan Dibunuh PKI, Ini Kejadian Sebenarnya...

"Harapannya segera ditangkap pelakunya, kalau korban masuk BAP ada empat, tapi yang belum lapor ada sekitar 20 anak, ini akan menyusul," katanya.

Pencabulan dilakukan di rumah pelaku

TU, bibi dari SA (7) membenarkan kemenakannya itu diduga telah dicabuli oleh MY.

Pencabulan itu, katanya, dilakukan MY saat SA dan korban-korban lainnya belajar mengaji di rumah MY pada pertengahan Agustus 2019 lalu.

"Pas malam kejadian itu, ada Bhabinkamtibmas juga ketua pemuda setempat kumpul di rumah ketua RT. Dia (MY) juga ngaku. Dia (MY) ngaku khilaf," kata Tu.

TU menambahkan, SA sendiri sudah divisum di RS Bhayangkara dengan hasil diketahui alat vital korban sudah terluka.

Baca juga: Polisi Tangkap Pemilik Pesantren di Aceh karena Diduga Perkosa Santri di Bawah Umur

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com