Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Orang Jadi Tersangka Kasus Kerusuhan di Manokwari

Kompas.com - 23/08/2019, 19:37 WIB
Kontributor Kompas TV Manokwari, Budy Setiawan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MANOKWARI, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah (Polda) Papua Barat menetapkan tiga tersangka dalam kasus pembakaran dan penjarahan, pada kerusuhan yang terjadi di Manokwari, Senin (19/8/2019) lalu.

"Ketiga tersangka berinisial MA, DA dan MI. Mereka yang ditangkap pelaku tindak pidana, bukan karena ikut unjuk rasa," ungkap Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Herry Rudolf Nahak, dalam jumpa pers, Jumat (23/8/2019).

Herry menuturkan, MA dan DA diduga melakukan penjarahan di ATM kantor MRP Papua Barat, dan kedua orang tersebut telah mengakui perbuatannya.

Baca juga: Polisi Tetapkan 1 Tersangka Perusakan ATM saat Kerusuhan di Manokwari

"Untuk tersangka MI, terkait kasus pembakaran Bendera Merah Putih. Ketiga tersangka ini orang Manokwari," tukas Herry.

Herry menyebut, pihaknya akan terus melakukan investigasi sesuai perintah Presiden, Menko Polhukam, dan Kapolri, untuk menangkap pelaku tindak pidana lainnya saat terjadi kerusuhan.

"Perlu ada investigasi, karena tidak mungkin ada pembakaran kantor MRP dibiarkan begitu saja. Unjuk rasa beda dengan membakar," terang Herry.

Ditanya soal kerugian yang dialami akibat peristiwa tersebut, Herry menyebut masih perlu didata untuk meneliti tingkat kerusakan.

Sementara, untuk memberikan jaminan bagi masyarakat di wilayah Papua Barat, sejak H+1, Mabes Polri telah menempatkan personel BKO Brimob 13 SSK, yang didistribusikan di Sorong, Manokwari dan Fakfak.

Herry merincikan, untuk Manokwari ditempatkan 5 SSK Brimob dari Polda Sulewesi Utara, Sulawesi Tenggara dan Maluku, sementara Sorong 6 SSK dari Sulawesi Selatan dan Bali.

Baca juga: Wiranto: Kami ke Manokwari Bukan untuk Memata-matai

"Untuk wilayah Fakfak ada 2 SSK dari Polda Sulawesi Tenggara dan Kalimantan Timur," sebut Herry.

Ia menambahkan, kondisi Kamtibmas secara keseluruhan untuk wilayah Papua Barat, pasca kerusuhan kemarin berlangsung kondusif.

"Situasi keamanan berlangsung normal. Aktivitas sekolah dan perekonomian sudah berjalan lancar dan sisa-sisa kericuhan sudah dibersihkan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com