Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

World Cleanup Day: Selamatkan Bumi dari Sampah Plastik

Kompas.com - 04/08/2019, 13:30 WIB
Labib Zamani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Sekelompok anak muda yang tergabung World Cleanup Day (WCD) melakukan kampanye gerakan memungut sampah di car free day (CFD) Jalan Slamet Riyadi Solo, Jawa Tengah, Minggu (4/8/2019).

Kampanye gerakan pungut sampah tersebut merupakan rangkaian acara pre-event ke-2 World Cleanup Day 2019 di Solo, Jawa Tengah.

Menurut koordinator World Cleanup Day Solo, Muhammad Rois World Cleanup Day menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran manusia terhadap sampah plastik

Sebab, menjaga kebersihan sampah bukan hanya menjadi tanggung jawab dinas terkait, tetapi merupakan tanggung jawab bersama.

Baca juga: Dedi Mulyadi: Bungkus Daging Kurban Pakai Daun Jati, Solusi Terbaik Atasi Sampah Plastik

"Melalui gerakan ini kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya dapat ditingkatkan," katanya di Solo, Jawa Tengah, Minggu.

Dia menjelaskan sampah plastik masih menjadi isu kritis di dunia. Indonesia sendiri menjadi negara penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah China.

"Sebagai bentuk pertanggungjawaban kami mengadakan aksi ini (pungut sampah). Misi kita adalah untuk menyelamatkan bumi dari sampah plastik," tuturnya.

Rois menjelaskan World Cleanup Day 2019 akan dilaksanakan secara serentak di seluruh dunia pada 21 September 2019. Di Solo akan dipusatkan di Kawasan Wisata Taman Balekambang.

Baca juga: Jelang Lebaran, CFD Solo Akan Diliburkan Sementara Selama 3 Pekan

Berbagai rangkaian acara terus dilakukan sebagai wujud nyata untuk mengurangi sampah plastik. Salah satunya adalah dengan mengadakan aksi pungut sampah di CFD Solo setiap Minggu pagi.

Dikatakan aksi pungut sampah di CFD dimulai star dari simpang tiga Sriwedari hingga simpang empat Timuran. Setiap ada sampah plastik di kawasan itu mereka ambil kemudian dimasukkan ke kantung sampah. 

"Kegiatan (pre-event World Cleanup Day) ini tidak hanya sekali atau dua kali kita lakukan. Tetapi kita lakukan selama empat kali dalam setahun," tandasnya.

Rois juga mengimbau masyarakat yang berkurban agar daging kurban yang dibagikan tidak dimasukkan ke kantung plastik. Sebagai gantinya adalah menggunakan besek bambu.

"Sebentar lagi Hari Raya Kurban. Sebaiknya daging kurban tidak dimasukkan ke plastik, tapi bisa diganti dengan menggunakan besek bambu. Lebih aman dan ramah lingkungan," kata dia. (K136-17)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com