Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Lisman Setiap Hari Datangi Lokasi Likuefaksi Palu yang Renggut Istri dan 2 Anaknya

Kompas.com - 01/08/2019, 14:55 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Bencana likuefaksi di Provinsi Sulawesi Tengah, sudah berlalu tepat sepuluh bulan yang lalu.

Di Kota Palu, wilayah yang paling parah terdampak likuefaksi pada 28 September 2018 lalu, yakni Kelurahan Petobo di Kecamatan Palu Selatan. Diyakini masih banyak jenazah warga korban likuefaksi yang tertimbun.

Hal itu membuat tak sedikit masyarakat yang setiap hari mengunjungi lokasi likuefaksi tersebut.

Seperti yang dilakukan oleh Lisman alias Bucek, warga Kelurahan Petobo yang kehilangan istri dan dua anak gadisnya saat bencana likuefaksi terjadi.

Lisman yang saat ini tinggal di hunian sementara Petobo, hampir setiap hari berkunjung ke area likuefaksi.

Bahkan tak jarang Lisman datang dan beristirahat di lokasi yang dia yakini sebagai tempat anak dan istri tercintanya tertimbun.

"Selama satu bulan, dua hari pascabencana, saya setiap hari mencari istri dan anak, tapi tidak juga ketemu sampai dengan hari ini," ujar Lisman, saat ditemui TribunPalu.com di area likuefaksi Petobo, Rabu (31/7/2019) sore.

Baca juga: Kisah Para Penyintas Bencana Sigi yang Bertahan Hidup dengan Mengolah Lahan Gersang

Dengan nada sendu, Lisman bercerita saat benncana itu terjadi dan menelan anak dan istrinya.

Istri Lisman bernama Fatmawati, sedangkan anak pertamanya bernama Nur Ainun dan si bungsu Riski Akila. Anak pertamanya, seharusnya sudah masuk perguruan tinggi tahun ini, sedangkan si bungsu sudah belajar di PAUD.

Pada Jumat 28 September 2018 sore, Lisman bersama keluarga sedang berada di rumah kerabat yang sedang melaksanakan hajatan.

Lokasi rumah hajatan hanya berjarak beberapa rumah dari kediaman Lisman.

Tepat sebelum magrib, Lisman membeli bohlam lampu di toko yang tak jauh dari rumah hajatan.

Baca juga: Kisah Pernikahan Anak di Kamp Pengungsian Palu, Menikah dengan Teman hingga Hamil Lebih Dulu

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com