Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eks Panitia Seleksi CPNS 2018: Dokter Romi Harus Diajukan Lagi Jadi PNS

Kompas.com - 26/07/2019, 16:06 WIB
Perdana Putra,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Mantan Ketua Quality Assurance (QA) Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) CPNS 2018 Kemenpan RB, Shadiq Pasadigue angkat bicara soal polemik dokter gigi Romi Syofpa Ismael yang CPNS nya dibatalkan oleh Pemkab Solok Selatan, Sumatera Barat.

Menurut Shadiq, polemik dokter gigi Romi merupakan sebuah kasus yang jarang terjadi dalam penerimaan CPNS. Setelah diumumkan lulus, kemudian dibatalkan.

"Ini merupakan sebuah kasus khusus dan perlu juga solusi khusus. Salah satunya adalah dengan mengajukan permohonan kembali untuk pengangkatan dokter Romi," kata Shadiq yang dihubungi Kompas.com, Jumat (26/7/2019).

Baca juga: Fakta Polemik Pembatalan PNS Dokter Gigi Romi, Pemda Bantah Diskriminatif hingga Lapor LBH

Dikatakan mantan staf ahli Kemenpan RB itu, Pemkab Solok Selatan bisa kembali mengajukan permohonan kepada Kemenpan RB untuk pengangkatan dokter Romi dengan sejumlah alasan yang tepat.

"Ini butuh kebijakan khusus. Dengan permohonan kembali ke Kemenpan RB saya pikir masih ada peluang untuk diangkat," kata Shadiq yang mundur dari Kemenpan RB pada September 2018 karena menjadi caleg DPR RI itu.

Shadiq mengatakan, kasus tersebut sudah mendapatkan sorotan nasional sehingga dibutuhkan solusi secepatnya agar tidak melebar ke hal-hal lain.

Menurutnya, kalau masih berkutat mencari siapa yang benar maupun salah, maka hal itu harus masuk ke jalur hukum.

"Nah, kalau sudah masuk jalur hukum tentu sudah tidak bagus. Harusnya dicarikan solusi secepatnya," katanya. 

Baca juga: Kasus Dokter Romi, Ombudsman Panggil Bupati Solok Selatan

Shadiq pun berharap pemerintah pusat melalui Kemenpan RB atau BKN turun ke Sumbar secepatnya untuk memfasilitasi persoalan tersebut.

Salah satu solusi terbaik untuk kasus itu, menurut Shadiq, adalah tetap mengangkat dokter Romi.

"Sayang kan dokter yang sudah mengabdi sekian tahun, terus kena musibah tungkai kaki lemah, kemudian rangking pertama lagi harus disia-siakan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com