Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Ton Ikan Mati Mendadak di Waduk Wadaslintang Wonosobo

Kompas.com - 26/07/2019, 15:44 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

WONOSOBO, KOMPAS.com — Puluhan ton ikan karamba di Waduk Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, mati mendadak.

Peristiwa ini diduga disebabkan iklim ekstrem atau kemarau panjang beberapa waktu terakhir.

Kepala Bidang Perikanan Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan (Dispaperkan) Kabupaten Wonosobo Pramuji menjelaskan, kejadian ini diketahui pada Minggu (21/7/2019). Saat ini, tim Dispaperkan masih melakukan kajian di lokasi untuk mengetahui penyebabnya.

"Kami sedang di lokasi bersama tim untuk melakukan kajian," kata Pramuji dihubungi Kompas.com, Jumat (26/7/2019).

Menurut Pramuji, kejadian serupa pernah terjadi pada 2009. Gejala yang terjadi juga hampir sama, yakni ketidaknormalan perilaku ikan di perairan umum.

Baca juga: Ribuan Ikan Mati Keracunan Belerang, Peternak di Danau Batur Rugi Puluhan Juta

 

Gejala ini diduga karena suhu sangat tinggi pada siang hari, sedangkan pada malam hari suhu air sangat rendah.

Selain itu, akibat kemarau panjang, volume air semakin sedikit, sementara jumlah ikan tetap sama sehingga menimbulkan up-willing atau naiknya racun (gas amonia) dasar waduk yang berasal dari sedimen tumpukan sisa pakan dari budidaya ikan. 

Volume air yang menurun drastis juga menyebabkan oksigen (O2) yang dibutuhkan ikan menjadi langka dan menimbulkan kematian massal.

"Gejalanya sudah dirasakan petani sejak Jumat (19/7/2019), hampir sama dengan kejadian 10 tahun silam. Dugaannya karena cuaca ekstrem, air waduk surut hingga sekitar 50 persen. Ini tentu berpengaruh terhadap populasi dan perkembangan ikan secara keseluruhan, termasuk yang berada di karamba," paparnya.

Kepala Seksi Budidaya Dispaperkan Widjang Kuncoro menambahkan, untuk mengantisipasi kejadian serupa, para petani harus bisa mengenali gejala-gejalanya. Jika sudah mengenali, petani juga harus mengambil tindakan, salah satunya dengan mengurangi volume ikan.

Baca juga: Heboh, Ikan Mati dan Bau Menyengat Muncul dari Irigasi di Bantul

Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Wonosobo telah menerjunkan tim ke lokasi bekerja sama dengan Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) melalui Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Semarang untuk memastikan apa penyebab gejala tersebut.

"Kami sudah mengambil sampel air dan ikan dari lokasi untuk dilakukan penelitian lanjutan," ungkap Widjang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com