Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Ikan Mati Keracunan Belerang, Peternak di Danau Batur Rugi Puluhan Juta

Kompas.com - 16/07/2019, 12:15 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Akibat semburan belerang di Danau Batur, Bangli, Bali, ribuan ikan milik peternak karamba jaring apung (KJA) mati.  Kerugian peternak diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.

Menurut salah satu peternak KJA, I Ketut Wania, warga Banjar Sekad, Desa Batur, Kintamani, ribuan ikan itu seharusnya sudah siap untuk dipanen.

“Dua KJA ini memang dipersiapkan untuk masa panen sehingga dalam sebulan terakhir terus dipacu dalam pemberian pakan. Namun karena ada kesibukan beberapa hari terakhir, ternyata duluan mati akibat belerang ini,” ucapnya Wania, Senin (15/7/2019) seperti dilansir dari Tribunnews.

Wania mengakui, akibat kejadian tersebut dirinya harus merugi sekitar Rp 70 juta. 

Baca juga: Obbi, Pembina SMA Taruna Aniaya Korban dengan Batang Bambu

Wania menjelaskan, semburan belerang di Danau Batur itu terjadi setiap tahun. Tahun ini, dampaknya tak sebegitu parah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Kalau embusannya dari arah timur, wilayah KJA ini aman. Sebaliknya jika embusan angin dari arah selatan, maka kembali terdampak. Jadi meskipun semburan belerang berlangsung hingga beberapa bulan, titik semburan tidak selalu sama,” jelasnya.

Sementara itu, menurut Koordinator Penyuluh Perikanan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (Dinas PKP) Bangli, Sang Putu Dirga, jika ikan terdampak belerang, biasanya perilaku ikan menjadi lebih tenang.

Sebab itu peternak ikan diharapkan tidak mendekati KJA, sebab berpotensi membuat ikan lebih sering bergerak.

Belerang itu kan meracuni. Saat ikan bergerak, belerang akan masuk melalui pori-pori tubuhnya, sehingga lebih cepat meracuni ikan. Selain itu, pergerakan ikan juga membutuhkan lebih banyak oksigen," ujarnya.

Baca juga: Ini Kronologi Tewasnya Siswa SMA Taruna Saat Orientasi

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Bangli segera melakukan penelitian di tiga titik di danau tersebut, yaitu, wilayah Kedisan, Buahan, dan Seked pada kedalaman 10 meter.

Berdasa penelitian di KJA Seked ditemukan kandungan sulfur, khususnya di dua KJA Seked sangat tinggi, yakni 155 ppm, dari angka normal 80 ppm.

“Selain itu kandungan fosfor juga tinggi, sedangkan oksigen sangat rendah. Untuk fenomena tahunan ini, tiap tahun kami telah mengimbau masing-masing kepala desa, maupun kelompok pembudidaya ikan," kata Kepala Bidang Perikanan Dinas PKP, I Nyoman Widiada .

"Imbauan tersebut kami kirimkan via surat setiap memasuki bulan kelima agar waspada serta mengantisipasi saat memasuki bulan Juli hingga September. Caranya, mempercepat panen ikan serta menghindari penebaran pakan,” tambahnya.

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul: Dampak Semburan Belerang Danau Batur 8.000 Bangkai Ikan Mengambang, Ketut Wania Merugi Rp 70 Juta

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com