Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amien Rais, dari Tidak Tahu Jokowi Bertemu Prabowo hingga Ajak Beri Kesempatan untuk Jokowi

Kompas.com - 16/07/2019, 13:02 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais, mengaku tidak tahu rencana pertemuan Jokowi dan Prabowo di MRT.

Hal itu diungkapkan Amien saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Yogyakarta, Sabtu (13/7/2019).

Ia mengatakan baru akan memberikan komentar setelah bertatap muka langsung dengan Prabowo dan membaca surat yang dikirim Prabowo kepada dirinya beberapa hari sebelumnya.

"Saya diberitahu ajudan, itu Pak Prabowo mengirimkan surat amplop tertutup sepertinya agak tebal. Suratnya ada di Gandaria, sementara ajudan saya ada di Pondok Bambu," ucap Amien.

Berikut pernyataan 5 pernyataan Amien Rais setelah membaca surat dari Prabowo:


1. Setuju rekonsiliasi, tetapi bukan dengan bagi-bagi kursi

IlustrasiKOMPAS/HANDINING Ilustrasi
Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais mengatakan saat datang dari Yogyakarta, dia langsung membaca surat dari Prabowo yang tertanggal 12 Juli 2019.

Hal tersebut disampaikan Amien Rais di Kantor DPP PAN, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (15/7/2019).

"Isinya, 'Pak Amien kemungkinan 13 Juli, jadi esok harinya, akan ada pertemuan dengan Pak Jokowi. Bagi saya, Pak Amien, kepentingan lebih besar yaitu keutuhan bangsa, NKRI, dan lain-lain. Itu lebih saya pentingkan'," lanjut Amien membacakan isi surat Prabowo tersebut.

Amien menambahkan, melalui surat itu pula, Prabowo menyatakan bakal bertemu dengannya untuk menceritakan isi pertemuan dengan Jokowi.

Baca juga: Memprediksi Isi Pertemuan Amien Rais dengan Prabowo...

Karena itu Amien enggan mengomentari lebih jauh ihwal pertemuan tersebut.

"Nah sekarang, saya belum ketemu dengan Pak Prabowo. Jadi singkatnya begini, saya tentu tidak bisa jelaskan secara detail mengapa Pak Prabowo sudah ketemu Jokowi," ujar Amien.

"Tetapi yang jelas saya sebentar lagi atau besok pagi atau lusa akan bertemu (Prabowo)," lanjut Amien.

Amien juga mengatakan sepakat dengan rekonsiliasi antara Ketua Umum Partai Gerindra dan Presiden Joko Widodo usai Pilpres 2019.

Hanya, ia tak sepakat jika rekonsiliasi itu diikuti dengan pembagian kursi menteri.

"Buat saya rekonsiliasi itu sangat lucu kalau dalam wujud bagi-bagi kursi. Itu namanya bukan rekonsiliasi tetapi ya bagi-bagi kursi. Ada aibnya, ada negatifnya, ternyata politisi itu enggak ada lagi kekuatan moral. Enggak memegang dispilin partai dan lain-lain," ujar Amien.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com