Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Ruang Kelas SMP Yayasan Karel Sadsuitubun Hangus Terbakar

Kompas.com - 15/07/2019, 21:25 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Gedung Sekolah Menengah Pertama (SMP) Yayasan Karel Sadsuitubun, di Langgur, Maluku Tenggara, terbakar, Senin (15/7/2019) sore. Kebakaran tersebut diduga karena adanya arus pendek.

Kebakaran itu menghanguskan sebanyak 20 ruang kelas. Korbaran api pertama kali muncul dari plafon Gedung ATK.

Dari situ api kemudian dengan cepat menjalar ke bangunan lainnya lantaran kencangnya tiupan angin.

Kepala Sekolah SMP Karel Sadsuitubun, Tony Kaihatu mengatakan, kebakaran tersebut terjadi saat listrik dipadamkan secara tiba-tiba oleh pihak PLN setempat.

Baca juga: Pasca-kebakaran di SPBU, Pertamina Pastikan Pasokan BBM Aman di Ternate

 

Saat itulah dari ruang ATK muncul kobaran api hingga membakar ruangan lainnya.

“Kemungkinan korsleting listrik karena kebakaran terjadi bersamaan dengan listrik padam,” ujar Tony, kepada wartawan, Senin.

Dia mengatakan, akibat kebakaran tersebut, banyak berkas administrasi milik sekolah yang tidak dapat diselamatkan.

Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden itu karena para siswa yang sedang belajar langsung lari menyelamatkan diri. Namun, akibat kebakaran tersebut, proses belajar mengajar menjadi terganggu.

“Tidak ada yang luka, hanya saja musibah ini sangat berdampak bagi proses belajar mengajar ke depan,” ujar dia.

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Yayasan Karel Sadsuitubun di Langgur , Maluku Tenggara hangus terbakar, Senin (15/7/2019) Foto FREDYRAHMAT RAHMAN PATTY Sekolah Menengah Pertama (SMP) Yayasan Karel Sadsuitubun di Langgur , Maluku Tenggara hangus terbakar, Senin (15/7/2019) Foto FREDY

Kebakaran yang menghanguskan sekolah tersebut sempat membuat panik warga di sekitar lokasi sekolah.

Baca juga: Kabut Asap akibat Kebakaran Hutan dan Lahan Selimuti Pekanbaru

 

Warga bersama aparat kepolisian dan TNI yang mengetahui kebakaran itu langsung berusaha untuk memadamkan kobaran api seadanya.

“Kami kesulitan karena angin terlalu kencang, sehingga api dengan cepat membakar ruangan lainnya,” ujar Fredy, salah satu warga setempat.

Kebakaran baru dapat diatasi setelah dua unit mobil pemadam kebakaran milik Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara dikerahkan ke sekolah tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com