Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Bocor, Pemilik Yacht Berbendera Australia Menolak Dievakuasi Tim SAR

Kompas.com - 10/07/2019, 15:49 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Pemilik kapal yacht berbendera Australia, yang mengalami kerusakan di Perairan Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur (NTT), sempat menolak saat akan dievakuasi oleh tim SAR Kupang.

Hal itu disampaikan Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang, Emi Frizer, kepada Kompas.com, Rabu (10/7/2019).

Karena menolak dievakuasi, lanjut Emi, pihaknya hanya melakukan pengawalan dari Perairan Laut Sawu, hingga ke Pelabuhan Laut Baa, Kabupaten Sabu Raijua.

Baca juga: Bocor di Laut Sawu, Yacht Berbendera Australia Kembali ke Pelabuhan

Menurut Emi, kapal itu mengalami kebocoran saat berlayar dari Sabu Raijua menuju Kota Kupang.

Untuk mengatasi kebocoran kapal itu, kata Emi, kru kapal yatch yang berjumlah enam orang menimba air laut secara manual.

"Tim SAR hanya melakukan pengawalan sampai di Sabu, karena mereka tidak mau dievakuasi," ungkap Emi.

Pemilik kapal yatch itu diketahui warga Australia bernama Antony Heritos.

"Mereka menolak dievakuasi karena mereka beralasan kapalnya masih bisa berlayar," kata Emi.

Sebelumnya diberitakan, satu kapal yacht berbendera Australia, mengalami kerusakan di Perairan Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur ( NTT).

Baca juga: Sempat Hilang di Laut Sawu, Yacht Berbendera Australia Ditemukan

"Kami dapat laporan tadi siang sekitar pukul 11.10 Wita, bahwa kapal yacht yang memuat empat orang mengalami kebocoran," ungkap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang, Emi Frizer, kepada Kompas.com, Selasa (9/7/2019) malam.

Menurut Emi, yacht mengalami kebocoran di Perairan Laut Sawu pada koordinat 9° 06' 55.92" S - 121° 55' 52.14" E.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com