Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khawatir Anaknya Tak Diterima, Para Orangtua Menginap di Sekolah

Kompas.com - 13/06/2019, 16:33 WIB
Labib Zamani,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KARANGANYAR, KOMPAS.com - SMPN 1 Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah diserbu para orangtua yang ingin mendaftarkan anaknya di sekolah tersebut, Rabu (12/6/2019) malam.

Bahkan, para orangtua rela menginap di halaman SMPN 1 Tawangmangu hingga Kamis (13/6/2019) pagi karena khawatir tidak kebagian kuota penerimaan siswa baru.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Karanganyar Agus Hariyanto mengungkapkan, pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMP negeri di Karanganyar baru dimulai hari ini.

Namun, karena khawatir anaknya tersebut tidak diterima di sekolah yang diinginkan sehingga membuat para orangtua menginap di sekolah.

"Yang kemarin sempat ramai itu jalur zonasi. Sebenarnya, berawal dari kekhawatiran para orangtua siswa yang khawatir jangan-jangan anaknya tidak diterima di sekolah yang diinginkan," kata Agus ditemui Kompas.com di Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis.

Baca juga: Siswa SMK Bina Maritim: Kami Sudah Terbiasa Dianiaya Senior, Diancam Tak Boleh Lapor

Agus menjelaskan jalur PPDB untuk jenjang SMP Negeri di Karanganyar dilakukan dengan menggunakan tiga sistem, yaitu zonasi, prestasi dan perpindahan orangtua.

Sistem zonasi terbagi dalam empat zona. Zona I penduduk yang berada di RW dimana sekolah itu berada, dan RW yang berbatasan langsung dengan sekolah tersebut.

Zona II untuk wilayah kecamatan dimana sekolah itu berada. Sedangkan untuk zona III lingkup kabupaten dan zona IV di luar kabupaten.

"Dalam sistem zonasi ini kalau di zona I pasti diterima. Kalau di zona II kuotanya cukup, ya sudah di zona II. Kalau pendaftarnya kelebihan memang siapa yang duluan daftar, itu yang akan diterima," terang Agus.

"Sehingga mereka berbondong-bondong kalau bisa mendahului dengan teman-tamannya dengan harapan mereka bisa diterima di situ (SMPN 1 Tawangmangu)," katanya.

Baca juga: Viral Video Perpeloncoan terhadap Junior, 4 Siswa Resmi Dikeluarkan

Diungkapkan, PPDB jenjang SMP negeri di Karanganyar menggunakan sistem offline dengan harapan antara pendaftar dengan pihak sekolah bisa langsung bertatap muka (bertemu).

Namun, justru malah mengakibatkan penumpukan dan antrean panjang di sekolah.

"Sebenarnya tahun ini kita laksanakan secara online, tapi anggaran yang kita rencanakan dibiayai menggunakan dana BOS pusat. Karena penetapan baru Desember 2018, pertengahan Januari 2019 juknis BOS pusat terbit dan melarang untuk sewa aplikasi itu (online)," ungkapnya.

Karena tidak diperbolehkan menggunakan anggaran tersebut, pihaknya kemudian mengusulkan melalui perubahan anggaran untuk melaksanakan sistem online. Saat ini perubahan anggaran sedang diproses dan Agustus 2019 baru dapat keluar.

"Akhirnya PPDB Tahun Pelajaran 2019/2020 untuk jenjang SMP begeri kita lakukan menggunakan sistem offline," tuturnya.

Agus mengatakan, telah melaporkan terjadinya antrean orangtua di SMPN 1 Tawangmangu tersebut kepada Bupati Karanganyar Juliyatmono.

"Menindaklanjuti perintah Bapak Bupati Karanganyar bahwa PPDB tahun pelajaran 2019/2020 yang sedianya dilaksanakan tanggal 13-18 Juni 2019 ditunda tanggal 1-4 Juli 2019 dengan menggunakan sistem online," imbuhnya.

Bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan, sistem zonasi bertujuan untuk pemerataan pendidikan. Pihaknya juga tengah mematangkan jalur PPDB tahun pelajaran 2019/2020 untuk jenjang SMP negeri dengan menggunakan sistem online.

"Sudah dimatangkan (sistem online). Karena sistem offline ini tidak diinginkan menggunakan dana BOS. Kita carikan solusi pembiayaan untuk sistem online ini," kata Juliyatmono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com