KOMPAS.com - Kasus penemuan dua kardus berisi formulir C1 Boyolali di Menteng, Jakarta Pusat, terus menjadi sorotan masyarakat.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, melakukan croscek data dengan cara menyandingkan data C1 dengan C1 yang ditemukan di Menteng.
Hasilnya, kedua data C1 tersebut memiliki berbedaan. Namun demikian, Ketua Bawaslu Boyolali, Taryono, memilih untuk menunggu kepastian dari Bawaslu Provinsi DKI Jakarta.
Sementara itu, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf curiga dua kardus dokumen C1 Boyolali yang ditemukan polisi di kawasan Menteng adalah C1 palsu.
Berikut ini fakta lengkapnya:
Taryono mengaku telah melakukan koordinasi dengan KPU Boyolali terkait temuan dua kardus formulir C1 tersebut.
Dari hasil koordinasi itu, Taryono mengatakan, formulir C1 Kabupaten Boyolali masih tersimpan rapi di KPU.
Taryono juga menjelaskan, ada perbedaan antara data C1 milik Bawaslu Boyolali dengan C1 yang ditemukan di Menteng.
"Kemarin Bawaslu Jakarta Pusat sudah mengirim sampel C1 yang ditemukan di Menteng. Setelah kami sandingkan dengan C1 yang ada di kami itu memang ada perbedaan," kata Ketua Bawaslu Kabupaten Boyolali Taryono saat dikonfirmasi Kompas.com via telepon, Rabu (8/5/2019).
Seperti diketahui, Bawaslu Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, telah menyandingkan data C1 dengan C1 yang ditemukan di Menteng.
Baca Juga: Bawaslu Boyolali Sandingkan Data dengan Temuan C1 di Menteng, Ini Hasilnya
Bawaslu Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, menyatakan kesiapannya untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut. Namun, hal itu menunggu konfirmasi dari Bawaslu DKI Jakarta.
Pasalnya, temuan dua kardus berisi formulir C1 Kabupaten Boyolali tersebut telah ditangani Bawaslu DKI Jakarta.
"Kita masih menunggu konfirmasi apakah nanti dilibatkan untuk pemeriksaan itu atau tidak. Karena penemuan dua kardus formulir C1 Kabupaten Boyolali sudah ditangani oleh Bawaslu DKI Jakarta," kata Taryono saat dikonfirmasi Kompas.com via telepon, Selasa (7/5/2019).