Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Slamet, Petugas Jaga Pasokan Listrik Pulau Terluar di Belitung

Kompas.com - 02/05/2019, 11:48 WIB
Heru Dahnur ,
Rachmawati

Tim Redaksi

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Warga Pulau Gersik Kabupaten Belitung mulai menikmati suplai listrik sejak tahun 2017 lalu. Selain untuk penerangan, listrik di pulau  tersebut dimanfaatkan untuk pelayanan kesehatan, pendidikan, dan kegiatan ekonomi seperti pembekuan ikan.

PLN telah menyediakan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) kapasitas 4 x 100 kW dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) kapasitas 40 kW,dengan didukung jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 22 Kms, yang sudah beroperasi sejak dua tahun terakhir.

Baca juga: Menteri BUMN: Jumat, Listrik yang Rusak akibat Banjir dan Longsor di Bengkulu akan Pulih

Di balik terangnya pulau yang berpenduduk 454 KK tersebut, ada Slamet Irawan dan timnya yang bekerja secara rutin menjaga agar pasokan listrik lancar.

Slamet dibantu oleh delapan anggota yang terbagi dua kelompok. Satu kelompok terdiri dari empat orang petugas. Jika ada gangguan, Slamet beserta empat orang petugas Yantek (layanan teknik) langsung melakukan recovery.

Saat melakukan perbaikan di Pulau Gersik, Slamet terbiasa terombang-ambing di lautan dengan menggunakan sampan, kemudian dilanjut dengan menggunakan kapal selama 4,5 jam untuk sekedar mengirim bahan bakar minyak (BBM) dan oli. Perjalanan tersebut dilakoni Slamet minimal sebulan sekali.

“Di pulau ini tidak ada kapal yang secara regular bolak-balik ke kota. Sehingga harus mencari kapal dulu bila mau pergi ke kota. Yang paling menantang adalah saat mengirim BBM, cuaca sedang tak bersahabat. Kadang-kadang ngeri juga di laut," kata Slamet kepada Kompas.com, Rabu (1/5/2019)

Baca juga: Akhir 2019, PT SKS Listrik Kalimantan Tambah Pasokan Listrik di Kalteng

Pengalaman lain bagi Slamet adalah ia bisa membaur dan mengenal masyarakat pulau.

“Masyarakat di sini sangat baik. Saya merasa tidak sendirian bertugas karena rasa kekeluargaan yang terbangun. Di waktu luang, saya ikut kegiatan bersama mereka seperti kerja bakti, upacara-upacara adat, sosialisasi dan perkumpulan," sebutnya.

Setiap hari, Slamet memulai aktivitas di pulau seluas 20 kilometer persegi ini dengan briefing pagi bersama anggota timnya. Lalu mereka melakukan pencatatan parameter-parameter pada mesin, seperti jumlah pemakaian BBM, jumlah kWh produksi dan parameter lainnya.

“Setelah briefing dan melakukan pencatatan data, kami melakukan pengisian BBM, cleansing mesin, dan menjalankan program-program operasional lain yang sudah direncanakan sebelumnya hingga malam hari," jelasnya.

Baca juga: Ridwan Kamil: 70 Persen Kebakaran Datang dari Alat-alat Listrik

Di sisi jaringan distribusi, setiap harinya petugas Yantek melakukan inspeksi jaringan, penggantian peralatan yang sudah dijadwalkan untuk diganti, dan menindaklanjuti laporan gangguan listrik yang masuk dari pelanggan.

Ia mengaku, menjadi pegawai PLN yang bertugas di pulau terdepan, terluar dan tertinggal adalah sebuah kebanggaan. Sebab Ia dapat memberikan layanan kelistrikan bagi warga Pulau Gersik.

“Tentu bangga ya, karena kami bisa memberikan terang untuk masyarakat. Yang tadinya untuk penerangan susah sekarang gampang. Adik-adik yang sekolah bisa belajar dengan terang, bidan dan dokter bisa meningkatkan layanan kesehatan, nelayan sekarang bisa membuat es untuk mengawetkan ikan," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com