Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyelam Cari Ikan, Warga di Maluku Tewas Diterkam Buaya

Kompas.com - 21/04/2019, 16:08 WIB
Rahmat Rahman Patty,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

AMBON,KOMPAS.com - Seorang warga Desa Waepandang, Kecamatan Kepala Madan, Kabupaten Buru Selatan, Maluku, Ladini Tomia, tewas diserang buaya saat sedang mencari ikan di laut di sekitar desa tersebut.

Kapolsek Kepala Madan Ipda Zainal mengatakan, kejadian yang terjadi pada Selasa (15/4/2019) itu bermula saat korban bersama tiga rekannya pergi mencari ikan di laut desa tersebut.

“Mereka pergi memanah ikan sekira pukul 21.00 WIT. Tapi saat ketiga rekan korban sudah naik ke darat korban ini tidak juga muncul,” kata Zainal saat dihubungi Kompas.com, Minggu (21/4/2019).

Baca juga: Nekat Mancing Usai Nyoblos, Pria Ini Diterkam Buaya

Karena curiga, ketiga rekan korban kemudian melapor kepada pihak keluarga dan warga desa setempat, dan besoknya warga langsung melakukan pencarian. Setelah menyisir pantai dan muara sungai di desa tersebut, warga kemudian menemukan seekor buaya di sekitar lokasi. 

Karena curiga warga menangkap dan membelah perut buaya itu.

“Saat perut buaya itu dibelah, warga menemukan potongan tubuh berupa kaki dan tangan korban,” ujarnya.

Baca juga: Fakta Protes Jalan Rusak dengan Lepas Buaya di Jalan, Lama Tak Diperbaiki hingga Janji Pemkot Gorontalo

Dia mengungkapkan, buaya tersebut ditangkap warga saat sedang berada di muara sungai di Desa Batu layar yang berdekatan dengan Desa Waepandang.

Zainal mengatakan, potongan tubuh korban telah dimakamkan.

Setelah penangkapan buaya, warga kembali mencari potongan tubuh korban yang lain. Pada 18 April, warga menemukan potongan kepala korban di laut desa tersebut.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Mukhtar Amin Ahmadi membenarkan kejadian itu.

Meski begitu dia belum dapat memberikan penjelasan resmi terkait kejadian itu, karena hingga kini petugas BKSDA di wilayah tersebut belum tiba di lokasi kejadian.

”Petugas sementara sedang menuju lokasi kejadian, jadi kita belum bisa menjelaskan secara detail. Tapi jelasnya kejadian itu ada,” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com