JAYAPURA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua mempercepat pendistribusian logistik pemilu ke wilayah Pegunungan Tengah Papua. Pendistribusian mulai dilakukan Senin (8/4/2019).
Ketua KPU Papua, Theodorus Kossay mengatakan, pendistribusian dilakukan lebih cepat karena kondisi geografis yang sulit dan pilihan moda transportasi yang sangat terbatas.
"Ada kabupaten yang kondisi geografisnya, sulit sehingga distribusi mulai dilakukan hari ini, sedangkan kabupaten yang kondisi geografisnya tidak telalu sulit, kita mulai lakukan distribusi mulai 10 April 2019," ujar Theodorus kepada wartawan di Swissbel Hotel Jayapura, Senin.
Baca juga: Jelang Pencoblosan, Kerusakan Logistik Pemilu Masih Banyak Ditemukan
Theodorus mengatakan, pendistribusian logistik pemilu ke wilayah pegunungan dilakukan dengan beberapa moda transportasi. Ada yang mengunakan helikopter misalnya untuk wilayah Paniai. Sedangkan untuk wilayah Timika harus lewat laut.
Ia mengharapkan partisipasi pemerintah daerah setempat karena pendistribusian logistik pemilu yang menggunakan pesawat memerlukan biaya yang cukup tinggi mencapai Rp 80 juta per jam.
"Merauke di (distrik) Kimam juga lewat laut, lalu Yahukimo hampir 90 persen mengunakan pesawat. Heli sistemnya carter, yang mana satu jam bisa dapat Rp 40-80 juta, kami juga sudah minta bantuan dengan kepala daerah untuk pembiayaannya," katanya.
Baca juga: KPU Mulai Distribusikan Logistik Pemilu 2019 untuk Pemilih Luar Negeri
Theodorus mengatakan, untuk detail kabupatennya belum dapat dipastikan karena laporan dari KPUD kabupaten belum masuk.
Hanya ia memastikan pendistribusian logistik pemilu dilakukan hingga ke titik terbawah sehingga pada 17 April 2019, pemilu bisa digelar serentak di seluruh Indonesia.
"Penggunungan, hari ini sudah mulai, dari KPU kabupaten ke TPS melalui distrik dan kampung, TPD dan TPS dibantu untuk distribusi," katanya.